5 Klarifikasi BMKG Terkait Isu Gempa Sesar Lembang

- 26 Januari 2021, 08:34 WIB
Gempa bumi berkekuatan 8 hingga 8,3 SR melanda Shaanxi menjadi gempa bumi paling mematikan dengan jumlah korban 830.000 nyawa manusia di China.*
Gempa bumi berkekuatan 8 hingga 8,3 SR melanda Shaanxi menjadi gempa bumi paling mematikan dengan jumlah korban 830.000 nyawa manusia di China.* /Pixabay/Tumisu

Yang Kedua, Jika 3 segmen sesar Lembang bergerak bersamaan akan menimbulkan gempa bumi dengan kekuatan maksimum sekitar 6.8-6.9 Mw.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca DKI Jakarta Hari Ini, Waspadai Hujan Disertai Angin Kencang Sore Hari

BMKG Bandung menerangkan bahwa hingga saat ini, sebanyak 14 kejadian yang terekam seismograf BMKG yakni tahun 2020 hingga 2021.

Yang Ketiga, Hingga saat ini, aktivitas gempa bumi terakhir yang terekam seismograf BMKG yaitu tahun 2010-2012 sebanyak 14 kejadian. Dari kejadian tersebut hanya 1 gempabumi yang dirasakan (28 Agustus 2011)

Yang Ke-empat, gempa bumi belum dapat diprediksi, sehingga informasi bahwa tahun 2021 Sesar Lembang akan melepaskan energi yang dikumpulkan sejak 2012 adalah informasi hoaks (tidak benar)

Lebih lanjut BMKG Bandung menerangkan bahwa Sesar Lembang memiliki potensi kegempaan yang tak dapat diprediksi besaran magnitudo dan waktu terjadinya.

Baca Juga: Tanggul Tambang Batu Bara Jebol, 17 Orang Masih Terjebak di Dalam Lubang

Yang Ke lima, Sesar Lembang memiliki potensi kegempaan, tetapi kapan terjadi dan besar magnitudo belum bisa diprediksi. Potensi kekuatan gempa maksimum dapat diketahui, tetapi energi yang dihasilkan bisa saja hanya 40 atau 50 persen dari energi maksimum,” demikian ditulis oleh BMKG Bandung.

Untuk diketahui, di negeri ini terdapat wilayah seismic gap di zona sumber gempa Sesar Aktif selain Sesar Lembang antara lain Sesar Matano Sulawesi Tengah, Sesar Sorong Papua Barat dan Sesar Segmen Aceh.***(Irwan Suherman/Pikiran Rakyat)

Halaman:

Editor: Naja Nuroni

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x