5 Klarifikasi BMKG Terkait Isu Gempa Sesar Lembang

- 26 Januari 2021, 08:34 WIB
Gempa bumi berkekuatan 8 hingga 8,3 SR melanda Shaanxi menjadi gempa bumi paling mematikan dengan jumlah korban 830.000 nyawa manusia di China.*
Gempa bumi berkekuatan 8 hingga 8,3 SR melanda Shaanxi menjadi gempa bumi paling mematikan dengan jumlah korban 830.000 nyawa manusia di China.* /Pixabay/Tumisu

MEDIA JABODETABEK-Kejadian gempa yang belakangan terjadi secara beruntun di Indonesia membuat masyarakat sangat sensitive terhadap berbagai isu yang terkait dengan kegempaan.

Salah satu isu yang berkembang saat ini adalah akan terjadinya gempa berkekuatan besar di Pulau Jawa akibat bergesarnya Sesar Lembang, salah satu sesar besar yang ada di Indonesia.

Indonesia memang berada di jalur lempengan bumi yang kapan saja bisa bergerak dan menyebabkan gempa bumi baik yang bersekala besar maupun kecil.

Karena hal itu masyarakat memang diwajibkan untuk selalu waspada, selalu siap ketika gempa terjadi, namun bukan berarti segala isu terkait gempa bisa diterima kebenarannya.

Baca Juga: Suara Dentuman Keras Misterius, Gemparkan Bali

Ada baiknya masyarakat selalu mengupdate informasi dari sumber-sumber yang berkompeten di biadangnya, bukan bersumber  isu yang berkembang di masyarakat

Terkait isu gempa yang akan terjadi akibat bergeraknya Sesar Lembang, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung memberikan 5 klarifikasi

Yang pertama, Sesar Lembang merupakan sesar aktif dengan panjang sekitar 25-29 km yang terbagi menjadi 3 segmen.

“Berdasarkan kajian paleoseismik sesar Lembang pernah mengalami pelepasan energi (gempa bumi) tahun 1600,” tulis akun resmi BMKG Bandung. Seperti diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel “Gaduh Soal Potensi Gempa Sesar Lembang, BMKG Akhirnya Bersuara dan Berikan 5 Tanggapan”

Yang Kedua, Jika 3 segmen sesar Lembang bergerak bersamaan akan menimbulkan gempa bumi dengan kekuatan maksimum sekitar 6.8-6.9 Mw.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca DKI Jakarta Hari Ini, Waspadai Hujan Disertai Angin Kencang Sore Hari

BMKG Bandung menerangkan bahwa hingga saat ini, sebanyak 14 kejadian yang terekam seismograf BMKG yakni tahun 2020 hingga 2021.

Yang Ketiga, Hingga saat ini, aktivitas gempa bumi terakhir yang terekam seismograf BMKG yaitu tahun 2010-2012 sebanyak 14 kejadian. Dari kejadian tersebut hanya 1 gempabumi yang dirasakan (28 Agustus 2011)

Yang Ke-empat, gempa bumi belum dapat diprediksi, sehingga informasi bahwa tahun 2021 Sesar Lembang akan melepaskan energi yang dikumpulkan sejak 2012 adalah informasi hoaks (tidak benar)

Lebih lanjut BMKG Bandung menerangkan bahwa Sesar Lembang memiliki potensi kegempaan yang tak dapat diprediksi besaran magnitudo dan waktu terjadinya.

Baca Juga: Tanggul Tambang Batu Bara Jebol, 17 Orang Masih Terjebak di Dalam Lubang

Yang Ke lima, Sesar Lembang memiliki potensi kegempaan, tetapi kapan terjadi dan besar magnitudo belum bisa diprediksi. Potensi kekuatan gempa maksimum dapat diketahui, tetapi energi yang dihasilkan bisa saja hanya 40 atau 50 persen dari energi maksimum,” demikian ditulis oleh BMKG Bandung.

Untuk diketahui, di negeri ini terdapat wilayah seismic gap di zona sumber gempa Sesar Aktif selain Sesar Lembang antara lain Sesar Matano Sulawesi Tengah, Sesar Sorong Papua Barat dan Sesar Segmen Aceh.***(Irwan Suherman/Pikiran Rakyat)

Editor: Naja Nuroni

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x