MEDIA JABODETABEK – Akhir-akhir ini wilayah Tasikmalaya sering diguyur hujan deras, membuat beberapa sejumlah wilayah Tasikmalaya terendam banjir.
Ada 41 titik di kota Tasikmalaya terendam banjir akibat dari curah hujan yang terus menerus.
Akibatnya, beberapa air sungai meluap dan saluran irigasi pun meluber sehingga membuat permukiman penduduk banyak yang terkena dampak air yang meluap dari sungai.
Adapun banjir di wilayah kota Tasikmalaya yang langsung surut usai hujan deras berhenti.
Masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana, menghimbau untuk menjauhi dahulu tempat tinggalnya karena kemungkinan cuaca buruk masih akan terjadi.
Tidak hanya sejumlah daerah yang menjadi terkena dampak dari curah hujan yang tinggi, akan tetapi banjir pun terjang proyek bendungan Leuwikeris yang sekarang sedang dibangun oleh pihak (BBWS) Balai Besar Wilayah Sungai.
Dilansir Mediajabodetabek.com dari Instagram @infotasik pada Rabu, 14 September 2022, akibat curah hujan yang tinggi di wilayah Tasikmalaya, proyek ini menjadi ikut terkena dampaknya.
Baca Juga: 6 Tips Ampuh Bangun Pagi Hari Tanpa Ketiduran Lagi, Cek Selengkapnya
Pihak BBWS Citanduy menjelaskan, kerusakan yang terjadi pada sejumlah lokasi proyek pembangunan ini disebabkan oleh bencana alam yang terjadi sekarang. Akibat curah hujan yang tinggi dan mengguyur wilayah Tasikmalaya selama 3 hari.
“Itu akibat faktor alam yang memang tidak bisa diprediksi sebelumnya”, ujar Humas Proyek Bendungan Leuwikeris Rahmat Syah dalam keterangan resminya Senin, 12 September 2022.
Menurutnya, dampak dari banjir yang melanda sejumlah wilayah Tasikmalaya dan tingginya curah hujan mengakibatkan tanggul inlet terowongan menjadi jebol akibat volume air yang meningkat.
Lokasi berada di samping temporary cofferdam. “kami tegaskan area temporary cofferdam masih aman,” ucapnya.
Baca Juga: Hari Ozon Internasional 2022! Pasang Twibbon Terunik di Media Sosialmu Pada 16 September
Disamping dari akibat terjangan banjir, membuat kerusakan pada 11 alat berat yang tidak sempat dilakukan evakuasi. Pada saat volume air meningkat pada wilayah proyek ini.
Pihak BBWS sudah melakukan langkah-langkah strategis dalam untuk menangani dampak kerusakan pada beberapa alat berat dan sejumlah kawasan yang sudah dibangun, di antaranya membuat jalur akses menggunakan rockfill menuju arah hulu inlet dari sisi Tasikmalaya ke Ciamis.
Upaya yang dilakukan, dalam Dewatering ketika timbunan tanggul sudah menyambung serta pembersihan pada lokasi main dam pasca dewatering.
“Terkait jalan akses menuju area hulu sisi Tasikmalaya masih dapat dijangkau, kemudian air yang mengalir melalui 2 arah aliran, yaitu lewat tuner dan lewat main dam,” ungkap Rahmat.
Demikian informasi atau berita terkait intensitas hujan di Tasikmalaya yang tinggi hingga membuat proyek bendungan Leuwikeris diterjang banjir.***