Peristiwa Tanggal 6 September Apa Saja? Berikut Daftarnya untuk Mengenang Sejarah

27 Agustus 2022, 10:30 WIB
Ilustrasi kalender. Peristiwa Tanggal 6 September. /Pikiran Rakyat/Denpasar Update

MEDIA JABODETABEK - Pada tanggal 6 September tiap tahunnya pasti selalu saja ada peristiwa dan catatan sejarah penting terjadi baik dalam maupun luar negeri.

Yang terjadi pada tanggal 6 September diantaranya adalah KTT Pertama Gerakan Non-blok.

Untuk mengingat ataupun menambah wawasan sejarah Anda, berikut sejumlah peristiwa dan kejadian penting di tanggal 6 September dari beberapa sumber, antara lain:

Baca Juga: Jadwal Film Sayap Sayap Patah di Bioskop XXI Tangerang Sabtu 27 Agustus, Cek Selengkapnya

1. Kelahiran Puan Maharani

Puan Maharani yang lahir di Jakarta, 6 September 1973 ini merupakan cucu dari Presiden pertama RI Soekarno dan anak dari Presiden ke-5 RI yaitu Megawati Soekarnoputri.

Megawati Soekarnoputri menikah dengan Taufiq Kiemas dan melahirkan anak perempuan yang memiliki nama asli Puan Maharani Nakshatra Kusyala.

Puan Maharani Nakshatra Kusyala adalah seorang politikus Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia pada Kabinet Kerja dari tahun 2014 hingga tahun 2019.

Baca Juga: 13 Resep Makanan Khas Melayu Simpel, Mudah, dan Enak

Ya, Puan sudah mengenal dunia politik sejak usia sangat muda dan ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI untuk tahun 2012 hingga 2014.

Seorang lulusan Sarjana Ilmu Komunikasi ini pernah menempati kursi DPR dalam posisi Komisi VI yang mengawasi BUMN, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta anggota badan kelengkapan dewan BKSAP yang merupakan singkatan dari Badan Kerjasama Antar Parlemen.

Wanita yang pernah kuliah di Universitas Indonesia tersebut sempat mencicipi posisi Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR menggantikan Tjahjo Kumolo yang telah menjabat selama sembilan tahun.

Ya, seperti itulah profil seorang Puan Maharani yang lahir pada 6 September selalu berusaha meneruskan tradisi politik dalam keluarga Soekarno.

Baca Juga: Jadwal Nonton Film Sayap Sayap Patah di Bioskop XXI Bekasi, Hari Ini 27 Agustus 2022

2. KTT Pertama Gerakan Non-blok

Gerakan Non-Blok bertujuan untuk menjamin kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara nonblok dalam perjuangan mereka menentang imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme, apartheid, rasisme dan segala bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi atau hegemoni dan menentang segala bentuk blok politik.

GNB adalah suatu organisasi internasional yang terdiri lebih dari 100 negara-negara yang menganggap dirinya tidak beraliansi dengan kekuatan besar apapun.

Tujuan dari organisasi yang sudah tercantum dalam Deklarasi Havanatahun 1979 ini merepresentasikan 55 persen penduduk dunia dan hampir 2/3 keangotaan PBB.

Mereka beranggotakan negara-negara Yugoslavia, Mesir, Zambia, Aljazair, Sri Lanka, Kuba, India, Zimbabwe, Indonesia, Kolombia, Afrika Selatan dan Malaysia.

Baca Juga: 7 Twibbon HUT Jalasenastri ke 76 Terbaru untuk Meriahkan Hari Ulang Tahun Jalasenastri pada 27 Agustus 2022

3. Pemakaman Putri Diana

Yang telah berpulang sejak 31 Agustus 1997 pada umur 36 tahun ini merupakan lahir 1 Juli 1961.

Diana merupakan istri pertama dari Charles dan anak sulung dari Ratu Elizabeth II, serta merupakan pewaris takhta kerajaan Britania Raya dan 15 negara Persemakmuran Inggris.

Diana dianugerahi gelar Putri Wales yaitu gelar bagi istri putra mahkota dan calon permaisuri Britania Raya.

Istri dari Pangeran Wales tersebut dilakukan proses pemakaman di Althorp, Northamptonshire, Inggris, Britania Raya pada 6 September 1997.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Alam Sukabumi yang Viral, Terindah dan Punya Banyak Spot Foto Instagramable

4. Meninggalnya Jenderal AH Nasution

Baik Putri Diana yang dilakukan proses pemakaman pada 6 September 1997 ataupun Jenderal AH Nasution yang meninggal di Jakarta, 6 September 2000 pada umur 81 tahun ini masing-masing berada di posisi orang penting di negaranya.

Jenderal Besar TNI (Purn) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang merupakan salah satu tokoh TNI AD yang menjadi sasaran dalam peristiwa Gerakan 30 September.

Pemilik nama asli Abdul Haris Nasution selamat dari upaya penculikan Gerakan 30 September tersebut tapi harus kehilangan putrinya Ade Irma Suryani Nasution beserta ajudannya yaitu Lettu Pierre Tendean.***

Editor: Nurul Fitriana

Tags

Terkini

Terpopuler