3 Tradisi Untuk Memperingati Satu Suro di Jawa, Ada Pawai Obor

25 Juli 2022, 13:38 WIB
Ilustrasi Malam Satu Suro /petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id

MEDIA JABODETABEK – Tahun ini, Tahun Baru Jawa dan Tahun Baru Islam jatuh pada tanggal 30 Juli 2022. Penyambutan pergantian tahun ini juga dipersiapkan dengan matang dan baik secara individu maupun kelompok.

Dengan budaya daerah menciptakan tradisi unik di sejumlah daerah untuk merayakan pergantian tahun baru tersebut.

Selain itu, muncul juga penyebutan lain terkait pergantian tahun tersebut di kalangan masyarakat Jawa tradisional di sekitar Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur. Yaitu Satu Suro.

Baca Juga: Peta Ganjil Genap DKI Jakarta Senin hingga Minggu Lengkap dengan Jam Operasionalnya dan Jadwal Tanggalnya

Biasanya sebagian orang Jawa kerap melakukan puasa mutih, mandi di tengah malam, meditasi, ziarah atau ke makam petilasan, jalan kaki sepanjang malam dan mengelilingi tembok keraton.

Masyarakat Jawa tradisional biasanya memakai Satu Suro dengan penghayatan, prihatin, religius dan penuh dengan meditasi.

Untuk penyambutan pergantian malam tahun baru suro ini. Untuk mengetahui lebih lanjut berikut 5 tradisi peringatan Satu Suro yang dilakukan masyarakat Jawa:

Baca Juga: Kapan Film Bukan Cinderella Tayang Di Bioskop? Yang Diperankan Fuji dan Rafael Adwel

1. Jamasan Pusaka

Tradisi Jamasan Pusaka merupakan kegiatan untuk mensucikan benda pusaka, merupakan salah satu kegiatan yang biasanya identik dengan suatu kegiatan yang dilakukan pada bulan suro.

Biasanya ritual ini dikatakan memiliki banyak makna tersendiri, yaitu agar dapat seseorang membersihkan dirinya dalam menyambut  masa yang akan datang setelah tahun yang lalu.

Maksud dari tradisi ini bertujuan dari jamasa pusaka yakni untuk mendapat keselamatan, perlindungan dan ketentraman.

Pada upacara ini umumnya dilakukan secara bertahap dan dimulai dari tempat penyimpanan, tirakat dan semedi kemudian arak-arakan kemudian sampai di tahap pemandian pusaka.

Biasanya benda pusaka termasuk keris dan tombak dipercaya sebagian masyarakat memiliki kekuatan gaib  yang akan mendatangkan keberkahan bila dirawat dengan baik.

Baca Juga: Cacar Monyet Berstatus Darurat Kesehatan Global, Update Terkini Mengenai Wabah Cacar Monyet di Indonesia

2. Sedekah Laut

Biasanya tradisi sedekah laut ini merupakan warga di sekitaran Pantai Baron dan Pantai Kukup, kecamatan Tanjungsari, Kab. Gunung Kidul, kota Yogyakarta kerap melakukan tradisi sedekah laut pada saat malam Suro tiba.

Biasanya kegiatan tersebut, makanan dan gunungan yang berisi hasil bumi yang akan dibawa warga yang menggunakan pakaian tradisional untuk di arungi ke lautan.

Setiba di tepi pantai, sesepuh atau bisa disebut dengan orang yang dituakan dipercayai oleh warga setempat akan membuka ritual sedekah dengan diawali doa.

Baca Juga: Prakerja Gelombang 38 Telah Dibuka, Perhatikan Cara Daftar dan Syaratnya Agar Lolos

3. Pawai Obor

Pawai obor merupakan salah satu tradisi satu suro yang diikuti oleh masyarakat mulai dari  berbagai kalangan usia, mulai kalangan anak-anak remaja hingga dewasa mengikuti pawai obor ini. Biasanya tradisi ini dilakukan selepas sholat isya.

Biasanya masyarakat yang berpartisipasi ini akan berkumpul di lapangan kemudian para warga berbaris sebelum memulainya pawai obor, biasanya pawai ini menarik perhatian para warga yang menonton dari pinggir jalan.

Itulah tradisi yang biasa masyarakat Jawa untuk memperingati malam satu suro, setiap daerah selalu terdapat sesi doa bersama. Untuk mendatangkan tahun yang lebih baik dari sebelumnya.***  

Editor: Putri Amaliana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler