5 Senjata Tradisional Khas Kalimantan Timur, Ada Sumpit hingga Telawang

23 Oktober 2021, 16:15 WIB
5 senjata tradisional khas Kalimantan Timur, ada sumpit hingga telawang. /Dok. ANTARA

MEDIA JABODETABEK - Kalimantan Timur merupakan provinsi terluas keempat di Indonesia.

Kalimantan Timur dikenal sebagai pulau dengan panorama alam yang menawan. Selain menawan, pulau Kalimantan Timur merupakan daratan terluas di Indonesia.

Membicarakan senjata khas milik daerah, Kalimantan Timur memiliki banyak jenis senjata tradisional, yang perlu kamu ketahui.

Penasaran apa saja senjata tradisional Kalimantan Timur? Yuk, simak dalam artikel berikut ini.

Baca Juga: Intip 5 Fakta Vincent Verhaag, Suami Jessica Iskandar yang Ternyata Pengusaha Resort Sukses

1. Sumpit

Sumpit digunakan dengan cara ditiup, senjata ini digunakan untuk berburu dan berperang. Meskipun kuno kekuatannya tidak kalah dengan senapan modern.

Sebelum digunakan anak panahnya terlebih dahulu dibubuhi racun terlebih dahulu dengan tujuan mematikan lawan.

Sumpit terbuat dari bambu yang berbentuk seperti pipa, untuk anak panahnya dibuat dari bambu, lidi aren, ataupun dirap. 

Baca Juga: 7 Link Twibbon Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa yang Unik dan Menarik, Buruan Download Sekarang!

Senjata ini memiliki panjang sekitar 1,5 sampai 2 meter. Keunggulan yang dimiliki sumpit, diantaranya bisa menembak dari jarak yang cukup jauh dengan akurasi mencapai 200 meter, tetapi tidak menimbulkan suara sama sekali saat digunakan.

Bagi masyarakat Dayak, sumpit juga bisa dijadikan sebagai mas kawin. Sumpit juga biasa digunakan sebagai ajang perlombaan, contohnya festival yang pernah diselenggarakan di Kalimantan Timur diantaranya Festival Erau, Tenggarong, Kalimantan Timur.

2. Gayang

Gayang memiliki bentuk yang mirip dengan mandau. Kamu tahu mandau, kan? Mandau adalah senjata Kalimantan Timur yang paling terkenal, lho!

Baca Juga: Rekomendasi Tempat Liburan di Luar Pulau Jawa, Yuk Coba Kunjungi Desa Budaya Pampang Kalimantan Timur

Nah, yang membedakan mandah dan gayang adalah  desain bilah yang berbeda. Sarung dari senjata gayang bentuknya melengkung, mirip dengan mandau milik masyarakat Dayak Iban.

Selain dari desainnya, gayang pun memiliki ukuran yang lebih panjang dari mandau. Pembuatan gayang sama seperti mandau, yaitu harus melewati ritual-ritual tertentu.

3. Telawang (Perisai) 

Telawang memiliki banyak sebutan lain, di antaranya telabang, dan kelembit.

Baca Juga: Resep Asian Street Food Vietnamese Pizza ala Chef Arnold Poernomo, Enak dan Mudah Dibuat

Perisai ini digunakan sebagai pelindung diri dari serangan musuh. Senjata ini terbuat dari sebuah kayu yang kuat tapi cukup ringan.

Senjata ini memiliki bentuk prisma selebar 30 sampai 50 cm dan panjang 1,5 sampai 2 meter. 

4. Lonjo (Tombak) 

Lonjo memiliki bentuk panjang dengan ujung runcing. Bagian pegangannya terbuat dari bambu dan bagian ujung tombak terbuat dari besi.

Untuk menyatukan besi dan bambu tersebut, masyarakat Dayak menggunakan rotan.

Baca Juga: Ernest Prakasa Soroti Adegan Mirip Squid Game di Sinetron 'Dari Jendela SMP': Emang Gak Ada Malu Gitu?

Anyaman rotan yang digunakan untuk menyambungkan sejata Kalimantan Timur ini sangat kuat dan tahan lama.

Berdasarkan kepercayaan masyarakat Dayak, tombak senjata ini memiliki energi dari dalam yang membuat pemiliknya menjadi lebih kuat. 

5. Dohong

Dohong memiliki bentuk yang mirip dengan keris, tetapi ukuran dohang lebih besar. Uniknya, bagian pegangan dohong biasa dibuat dari tanduk kerbau yang sudah mati.

Ternyata, dohong tidak bisa dimiliki oleh sembarang orang, lho! 

Baca Juga: Ganjil Genap Kawasan Wisata di Jakarta Bertambah Menjadi 3 Titik, Berlaku Untuk Motor dan Mobil

Yang dapat memiliki hanya kepala suku setempat. Namun, saat ini dohong sudah sangat jarang ditemukan, bahkan di kalangan masyarakat Dayak.

Padahal jika melihat dari sejarahnya, usia dohong lebih tua daripada mandau.

Sebenarnya, masih banyak senjata tradisional yang berasal dari Kalimantan Timur. Mulai dari senjata berburu hingga senjata untuk berperang.

Itu hanya beberapa macam senjata tradisional Kalimantan Timur beserta keterangan singkatnya.***

Editor: Nurul Fitriana

Tags

Terkini

Terpopuler