Shopee Tak Lagi Impor untuk Majukan UMKM, Gubernur Ridwan Kamil Beri Apresiasi

3 Juni 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi Shopee. /Twitter.com/@ShopeeID

MEDIA JABODETABEK - Shopee memajukan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) nasional melalui berbagai program yang diselenggarakan, salah satunya dengan tidak lagi melakukan impor.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi komitmen Shopee tersebut, bahkan ia menyebut bahwa Shopee merupakan mitra utama bagi Indonesia.

"Saya ingin sampaikan apresiasi ini buat Pak Menteri, Shopee ini sudah tidak lagi impor-impor. Justru sekarang impor dihentikan, sekarang Shopee menjadi adalah mitra utama RI dalam mengekspor barang UKM sampai bikin sekolahnya. Yang lain tidak sejauh itu komitmennya,” kata Ridwan Kamil, dikutip Media Jabodetabek dari ANTARA pada Kamis, 3 Juni 2021.

Baca Juga: Bertemu dengan Teten Masduki, Shopee Sebutkan Dominasi Pedagang Lokal dan UMKM di Platform Capai 97 Persen

Hal itu disampaikan Gubernur pada saat menghadiri acara penguatan kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Shopee serta dihadiri juga secara virtual oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Shopee hingga saat ini sudah menjalankan berbagai program untuk UMKM, seperti pelatihan Go Digital hingga Go Global melalui Kampus Ekspor Shopee yang sudah berjalan di Kota Solo, Jawa Tengah.

Ridwan Kamil atau yang sering disapa Kang Emil, berharap agar e-commerce lain bisa mencontoh program yang dimiliki Shopee, terutama untuk UMKM.

"Jangan sampai Shopee sendiri sudah mengikuti regulasi tapi brand-brand lain tidak. Saya rasa ini kewenangannya ada di pusat,” kata Kang Emil.

Terkait kerjasama Pemprov Jabar dengan Shopee Indonesia, Kang Emil mengatakan program tersebut akan menjadi transformasi digital termasif di Indonesia.

Dari kerjasama tersebut, Shopee mempunyai komitmen yaitu memberikan 5.000 perangkat komputer yang mana akan didistribusikan ke desa-desa.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Hal tersebut dilakukan untuk percepatan digitalisasi UMKM.

"Ini peristiwa luar biasa. Transformasi digital paling masif di republik ini, ada di Jawa Barat. Nantinya akan ada 5.000 pusat digital desa yang infrastrukturnya akan didukung Shopee. Jadi revolusi digital di Jabar tidak setengah-setengah tapi langsung transformasi yang sangat cepat,” jelas Kang Emil.

Fasilitas di Shopee Center yang tersebar di desa juga nantinya, UMKM akan mendapatkan berbagai pelatihan.

Pelatihan tersebut mencakup topik edukasi digitalisasi produk UMKM, seperti memulai membuka toko online di platform Shopee.

Disamping itu, terdapat juga pendamping bisnis UMKM serta fasilitas pendukungnya. Sudah ada tiga lokasi percontohan dari Shopee Village Center yaitu Desa Megamendung, Bogor, Desa Tanjung Wangi, Subang, dan Desa Kertayasa Kabupaten Pangandaran.

Baca Juga: Tawarkan Gratis Ongkir Rp0 dan ShopeePay Deals Rp1, Shopee SMS Bikin Belanja Bulanan Lebih Irit!

Ketiga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) tersebut mendapatkan sarana dua buah laptop hingga pelatihan dari tim Shopee.

"Nantinya produk desa yang tadinya pasarnya terbatas bisa memiliki akses ke seluruh Indonesia. Bahkan nanti bisa ekspor,” ungkap Kang Emil.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Christin Djuarto, mengatakan bahwa kerja sama yang dilakukannya ini bertujuan untuk mengangkat potensi UMKM di Jabar yang sangat besar untuk masuk ke ekonomi digital.

Shopee melihat Provinsi Jawa Barat memiliki potensi yang besar dengan beragam kategori produk yang kuat. Seperti tekstil, barang-barang kulit, kerajinan kayu, batik Sunda, dan sebagainya, yang kami yakin sudah siap bersaing, kata Christin Djuarto.

Ia juga menambahkan, Shopee akan terus berkomitmen untuk memfasilitasi dan memberikan sorotan bagi pelaku UMKM untuk terus tumbuh berkembang.***

Editor: Eria Winda Wahdania

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler