Waktu yang diharamkan Melaksanakan Puasa Sunnah, Cek Selengkapnya di Sini

- 13 Agustus 2022, 06:17 WIB
Ilustrasi puasa Ayyamul Bidh.
Ilustrasi puasa Ayyamul Bidh. /Mohammed_Hasan/Pixabay

MEDIA JABODETABEK - Dalam melaksanakan ibadah puasa, tidak semua waktu diperbolehkan, ada waktu-waktu yang dilarang melakukan ibadah puasa sunnah.

Dalam Islam ada dua jenis puasa yang dikerjakan, puasa wajib dan sunnah. Puasa wajib dilaksanakan di bulan Ramadhan, sedang puasa sunnah ada Senin Kamis, Puasa Nabi Daud dan lain sebagainya.

Mengerjakan puasa sunnah sangat bagus, selain mendapatkan kesehatan juga mendapatkan pahala.

Namun Anda harus tahu, ada waktu yang dilarang untuk melaksanakan puasa sunnah, berikut ini 8 hari yang dilarang atau diharamkan untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah.

Baca Juga: Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan September 2022 Lengkap dengan Niatnya

1. Hari Raya Idul Fitri

Hari Raya Idul Fitri yang dilakukan pada tanggal 1 Syawwal sudah ditentukan sebagai hari raya sakral umat Islam.

Sehingga pada hari itu umat Islam merasakan kemenangan setelah 30 hari berpuasa.

Karenanya syariat sudah mengatur bahwa di hari itu haram berpuasa sekalipun tidak ada yang bisa dimakan mungkin karena pantangan atau memang merayakannya dengan sangat sederhana, tapi paling tidak Anda tidak berucap niat puasa baik dengan suara ataupun dalam hati.

نَهَى رَسُولُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ: يَوْمَ الفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى – متفق عليه

Rasulullah SAW melarang berpuasa pada dua hari: hari Fitri dan hari Adha. (HR Muttafaq ‘alaihi)

Baca Juga: Doa untuk Membuat Air Ruqyah yang Bisa Diminum Lengkap dengan Caranya dan Jenis Air yang Digunakan

2. Hari Raya Idul Adha

Hal yang sama juga pada Hari Raya Idul Adha yang diharamkan puasa dan disunnahkan berqurban.

Qurban adalah acara menyembelih binatang dan membagikannya untuk fakir msikin dan kerabat serta keluarga.

Acara yang diadakan pada tanggal 10 Zulhijjah ini bertujuan supaya semuanya mampu ikut merasakan kegembiraan dengan menyantap binatang qurban itu dan merayakan hari agung.

3. Hari Tasyrik

Hari tasyrik adalah tanggal 11, 12 dan 13 bulan Zulhijjah yang pada tiga hari itu umat Islam sedang dalam suasana perayaan Hari Raya Idul Adha.

Sehingga sebagian ulama mengatakan diharamkan untuk berpuasa dan beberapa pendapat mengatakan bahwa hukumnya makruh.

Lebih-lebih mengingat hadist HR Muslim yang berisikan:
إِنَّهَا أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْب وَذِكْرِ اللهِ تَعَالى – رواه مسلم

Sesungguhnya hari itu (tasyrik) adalah hari makan, minum dan zikrullah.

Baca Juga: Ingat dan Baca Doa Singkat Ini Saat Hujan Besar Agar Terlindungi Dari Musibah

4. Puasa sehari saja pada hari Jumat

Puasa pada hari Jumat hukumnya haram apabila tidak didahului dengan hari sebelum atau sesudahnya, meskipun beberapa ulama lainnya hanya memakruhkannya saja.

5. Puasa pada hari Syak

Tanggal 30 Sya‘ban disebut sebagai Hari Syak yang membuat orang-orang ragu tentang awal bulan Ramadhan karena hilal tidak terlihat.

Ketidakjelasan Ramadhan ini dinamakan Syak dan secara syar‘i umat Islam dilarang berpuasa pada hari itu.

Beberapa ulama tidak sampai mengharamkannya, tetapi hanya sampai makruh saja.

Baca Juga: Doa Buka Puasa Ramadhan 2022 Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Arti Bahasa Indonesianya

6. Puasa Selamanya

Puasa selamanya terdengar cukup menantang, tapi hal ini tentu saja diharamkan untuk seseorang berpuasa terus setiap hari.

Meski secara fisik dia kuat tapi secara syar‘i puasa seperti itu dilarang oleh Islam, mangkanya Rasulullah SAW menyarankan untuk berpuasa seperti puasa Nabi Daud as.

Puasa Nabi Daud as adalah sehari puasa dan sehari berbuka dalam artian puasa tersebut selang-seling.

Baca Juga: Kumpulan Doa Pendek Harian di Bulan Rajab, Untuk Mempermudah Jalan Menuju Surga

7. Wanita haidh atau nifas

Haidh atau nifas sudah pasti menjadi hal yang dapat membatalkan puasa karena dalam keadaan tidak suci, maka dari itu wanita yang sedang merasakan haidh atau nifas diharamkan mengerjakan puasa.

Apabila tetap berpuasa hukumnya berdoa bukan berfaedah, sebab mereka boleh lepas makan dan minum sepuasnya.

Tapi apabila haidh atau nifas datang di bulan Ramadhan maka wajib hukumnya untuk menjaga kehormatan bulan Ramadhan dan kewajiban menggantinya di hari lain.

8. Puasa sunnah untuk wanita tanpa izin suaminya

Seorang istri yang ingin berpuasa sunnah harus meminta izin kepada suaminya terlebih dahulu, jika puasa tidak diizinkan olehnya, maka puasa tersebut haram.

Kecuali jika suaminya tidak ada di hadapannya, seperti ihram haji atau umrah atau sedang beri‘tikaf itu tidak memerlukan izin suami.***

 

 

 

 

Editor: Ricky Setiawan


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah