MEDIA JABODETABEK - Sahur merupakan salah satu anjuran saat menjalankan puasa yang baik dilakukan saat mendekati azan subuh dikumandangkan.
Namun, jika orang yang biasanya melakukan sahur saat pukul 23.00 sampai 02.00 WIB dengan alasan kalau pada dini hari takutnya sahur bisa saja terlewat.
Jadi, kapanpun jika dirasa kuatnya jam sekian untuk sahur tidak masalah, meskipun alangkah lebih baik melaksanakannya saat sepertiga malam.
Baca Juga: Update Kode Redeem FF Selasa, 22 Maret 2022: Ada DJ Alok dan Paloma Character, hingga Diamond Gratis
Namun, bagaimana jika memang benar-benar sahur Anda pada suatu malam terlewat? Yang akibatnya puasa harus dilakukan tanpa makan sahur.
Nah, pasti Anda bertanya-tanya, "Sahkah puasa seseorang tanpa makan sahur?" Simak penjelasan dari Buya Yahya berikut ini, mengenai hukum puasa tanpa makan sahur.
Karena makan sahur terkait dengan pandangan beberapa orang yang berbeda. Ya, banyak orang yang beranggapan bahwa makan sahur merupakan inti puasa.
Mereka juga menilai jika tidak melakukan inti puasa tersebut puasanya tidak sah yang akhirnya menjadikan alasan mengapa mereka tidak berpuasa.
Padahal sahur bukanlah inti puasa, melainkan hanya sekedar sunah yang dikerjakan mendapatkan pahala dan tidak dikerjakan tidak apa-apa asalkan yakin bahwa siangnya kuat untuk berpuasa.
Mengenai puasa tidak sahur, Buya Yahya pun mengatakan, "hukum orang yang berpuasa tapi tidak sahur adalah siangnya terasa lapar banget. Puasanya tetap sah yang penting sudah niat di malam hari," ucap Buya Yahya seperti yang Mediajabodetabek.com kutip dari YouTube Al-Bajah TV pada Selasa, 22 Maret 2022.
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 22 Maret 2022 Full Episode: Askara Mengalami Kelainan Paru-paru, Andin Panik
Tetapi percayalah banyak orang yang bangun sahur tetapi tidak mau makan, hal itu karena mereka yakin bahwa siangnya kuat untuk berpuasa meskipun mereka paham bahwa siang hari tidak hanya menahan hawa nafsu, lapar, dan haus saja.
Tetapi juga mereka harus bekerja di tempat yang sekiranya panas seperti pabrik, pasar mungkin, ataupun tempat mencari nafkah lainnya.
Selain untuk menyantap makanan, sebenarnya waktu sahur itu bisa dikerjakan dengan beragam aktifitas seperti meminum seteguk air, melakukan ibadah lain contoh menyiapkan makanan untuk yang ingin sahur shalat malam, dan juga membaca Al-Quran bisa dikerjakan.
Jadi, pada intinya sahur adalah sunah bukan inti puasa. "Sahur itu sunah, semakin mendekati imsak semakin sunah. Imsak adalah tanda untuk bersiap-siap, maka ketika keluarga masih makan mendengar imsak tidak masalah asalkan yakin bahwa saat terdengar azan Subuh sudah berhenti makannya," ujar Buya Yahya.
Lebih lanjut Buya Yahya mengatakan jangan ingkar dengan imsak, "Banyak orang yang ingkar pada imsak, waktu jaman Nabi dikisahkan ada orang antara sahur sampai azan itu adalah membaca ayat Al-Quran, sekitar 50 ayat atau 10 menit. Nah, terdengar seperti itu artinya siap-siap mau azan," kata Buya Yahya.
Maka ingat, jangan pernah berkata bahwa imsak merupakan berbuatan bid'ah. Bayangkan jika seseorang sedang makan kerupuk pada saat sahur dan tidak ada terdengar imsak, maka bisa saja dia akan terselak kerupuk tersebut.
Dan perlu dicatat bahwa jika sahur telat, makanan masih ada di dalam mulut tetapi suara azan sudah terdengar, maka buanglah. Jika ditelan puasa Anda akan batal.***