8 Golongan Orang yang Tidak Diwajibkan Puasa Ramadhan, Siapa Saja? Berikut Jawabannya Menurut Buya Yahya

11 Maret 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi Ramadhan 2022|8 Golongan Orang yang Tidak Diwajibkan Puasa Ramadhan, Siapa Saja? Berikut Jawabannya Menurut Buya Yahya /Pixabay.com/Chiplanay

MEDIA JABODETABEK - Bulan Ramadhan akan segera tiba dalam beberapa lagi, kita sebagai umat muslim pun wajib hukumnya untuk menjalankan ibadah puasa.

Namun, di balik kewajiban tersebut ada beberapa golongan yang tidak begitu diwajibkan untuk berpuasa, bahkan sebagiannya lagi tidak harus melakukan qodho.

Hal itupun disampaikan oleh Ustaz Yahya Zainul Ma'arif atau akrab disapa Buya Yahya dalam akun YouTube dengan nama Al-Bahjah TV, tentang orang yang tidak wajib berpuasa.

lalu siapa saja 8 golongan orang yang tidak diwajibkan puasa Ramadhan itu? berikut, jawabannya menurut Buya Yahya.

Baca Juga: Ganjil Genap di 13 Titik Ruas Jalan DKI Jakarta, Akhir Pekan Ada Gage?

1. Anak kecil

Menurut Buya Yahya, anak kecil yang belum baligh tidak wajib berpuasa. Namun, bagi orang tua yang tidak mengajarkan anaknya untuk berpuasa saat anaknya sudah beranjak 7 tahun, maka orang tua berdosa. Hukum berpuasa itu memang diajarkan dari usia 7 tahun hingga anak haid bahkan keluar mani.

Begitu pun dengan ibadah shalat, meskipun saat diajarkan shalat anak dengan lucunya pasti selalu menolah-noleh dan tidak fokus.

Puasa untuk anak kecil itu adalah puasa bedug dalam artian mungkin hari ini puasa sampai bedug Subuh, besok Asar, dan lusa langsung buka pada azan Magrib.

Baca Juga: Manfaat Kurma Ajwa Menurut dr. Zaidul Akbar Ternyata Dapat Menangkal Sihir dan Racun

2. Orang gila

"Orang gila tidak wajib berpuasa dan tidak dosa, bahkan tidak wajib qodho, enak. Karena apa? Karena jelas dia orang gila," ujar Buya Yahya seperti yang Mediajabodetabek.com kutip dari YouTube Al-Bahjah TV pada 11 Maret 2022.

3. Orang sakit

Ketentuan tidak wajib puasa juga berlaku untuk orang sakit. Buya Yahya mengatakan alasan sakit pun harus jelas.

Tidak boleh seorang wanita remaja tidak berpuasa karena sakit jerawat. Namun, beda hal dengan seorang gadis remaja yang memiliki penyakit yang menjadikan dia berat untuk berpuasa.

Kata berat yang dimaksud adalah ketika dia berpuasa penyakitnya semakin tambah parah menurut dokter dan pengalaman diri sendiri.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta Hari ini 11 Maret 2022 Full Episode: Jessica Memberi Nino Peringatan

4. Orang tua

Jika seorang yang sudah lanjut usia apalagi memiliki penyakit yang parah, maka puasanya tidak diwajibkan.

Buya Yahya menjelaskan bagi para anak dan cucu yang memaksa kakek dan nenek untuk berpuasa sangatlah haram hukumnya.

Meskipun para nenek dan kakek ketakutan akan kekurangan pahala di akhir usia mereka, hingga ada sebagian dari mereka yang sampai takut dosa hanya karena buka puasa.

Maka jangan ditakut-takutin akan perihal dosa mereka, lebih baik beri mereka bubur di pagi hari, suapin dengan kasih sayang.

Ingat, orang tua tidak wajib puasa, yang penting zikir dan baca Al-quran yang banyak saja sudah mendatangkan pahala yang berlipat.

Baca Juga: Twibbon HUT PPP 2022 Ke 20, Dengan Motif Menarik Untuk Merayakan Hari Jadi Kabupaten Panajam Paser Utara

5. Haid

Orang haid tidak boleh berpuasa karena pada saat itu keadaan tubuh sedang tidak suci. Para wanita wajib mengqodonya saat di luar Ramadhan tiba.

6. Nifas

Bagi para ibu yang baru melahirkan atau sedang masa nifas juga dilarang untuk berpuasa. Dijelaskan oleh Buya Yahya bahwa sedang nifas hukumnya haram jika memaksakan untuk berpuasa.

7. Hamil dan menyusui

Bagi golongan seperti ini tidak wajib berpuasa. Bahkan ada yang sampai 40 tahun tidak mengalami puasa karena hamil 9 bulan dan menyusui 2 tahun, begitu terus sampai usianya 40 tahun.

Percayalah tidak berpuasa karena hal itu tidak dosa, jadi jangan takut menjadi seorang ibu. Bahkan Buya Yahya menyarankan kepada para wanita untuk memiliki anak sebanyak 15 jangan hanya 5. Ingat, banyak anak banyak rezeki.

Baca Juga: Cara Terbaru Menyimpan Video TikTok Tanpa Watermark , Gratis Tanpa Pakai Aplikasi Apapun

8. Berpergian

Bagi nelayan boleh berbuka puasa kalau perjalanan mencari ikan memerlukan jarak yang sangat jauh, bahkan sampai berbulan-bulan lamanya.

Tidak boleh memaksa nelayan yang menempuh jarak lebih dari 80 kilo untuk berpuasa, karena mereka dalam berpergian.

Shalat pun boleh digabung dengan shalat lain seperti sesuai ajaran yang Islam ajarkan.

Ingat, puasa tidak wajib untuk para nelayan yang lebih dari 80 kilo, tetapi tetap diqada. Namun, jika para nelayan berpikiran puasa untuk mereka adalah wajib, maka hatinya fasik dan memang biasa melanggar Allah.

Akan tetapi berbeda cerita bagi mereka para nelayan yang shalih tetap melakukan puasa saat mencari ikan di tengah laut, mereka tidak salah, asalkan jaraknya yang ditempuh paling jauh 80 kilo tidak lebih.

Baca Juga: Lirik Lagu Tulus Hati Hati di Jalan Trending No 1 di YouTube dan Spotify: Ku Kira Kita Akan Bersama

Jika mencari ikan dari Palembang ke Bangka Belitung, kalian bisa menghitungnya sendiri apakah itu lebih dari 80 kilo atau tidak?

Namun, tentu hal berpergian ini tidak hanya khusus diperuntukkan untuk nelayan, mereka yang berpergian untuk mudik pada saat masih berpuasa, hukum ini juga dapat dipakai.

Ya, jika mereka yang ingin mudik dari Depok ke Cepu pada jam yang menunjukkan masih diwajibkan puasa, seperti subuh hingga siang hari boleh kok untuk membuka puasa saat diperjalanan.

Namun, jika hanya dari Bogor ke Cianjur sepertinya jarak tersebut tidak mencangkup lebih dari 80 kilo, maka diwajibkan untuk tetap berpuasa ya, kecuali untuk anak kecil.

Nah, itulah 8 golongan orang yang tidak diwajibkan puasa Ramadhan menurut Buya Yahya wajib dihafalkan.***

Editor: Eria Winda Wahdania

Sumber: Youtube Al-Bahjah TV

Tags

Terkini

Terpopuler