Khutbah Jumat Terbaru 26 Februari 2021, 3 Hal Penting yang Perlu Dilakukan di Bulan Rajab 1442 H

26 Februari 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat /PIXABAY

MEDIA JABODETABEK - Bulan ini umat muslim berada di bulan yang mulia yakni Rajab 1442 H. Berikut contoh khutbah Jumat 26 Februari 2021.

Di bulan yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wata'ala ini, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak dan memperbaiki ibadah.

Berikut ini contoh khutbah jumat berjudul 3 hal penting di bulan rajab.

Baca Juga: Update Terbaru Virus Corona di Indonesia Hari ini Kamis 25 Februari 2021, Total Mencapai 1.316.634 orang

اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ،

أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه،

اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين،

أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ،

قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ

Jamaah shalat Jumat sekalian,

Alhamdulillah, bulan ini kita masih berada di bulan mulia, yaitu bulan Rajab 1442 H. Perlu kita syukuri karena Rajab termasuk bulan yang mulia.
Kata Rajab berasal dari kata “tarjib” yang bermakna agung dan mulia. Allah Subhanahu Wata'ala memberikan keistimewaan terhadap Rajab di antara bulan-bulan lain yang juga menyandang predikat mulia, yaitu Muharram, Dzulhijjah, Dzulqa’ dan Rajab.

Bulan Rajab adalah bulan yang penuh rahmat, anugerah, dan kebaikan dari Allah Subhanahu Wata'ala.

Baca Juga: DPRD Kota Bogor Kritik Ganjil Genap Bogor, Bima Arya Siap Lakukan Penguatan

Menurut Syekh Abdul Qodir Al Jailani dalam kitab al-Ghuniyah, Rajab terdiri dari tiga huruf, yaitu Ra’, Jim, dan Ba’. Ra’ adalah Rahmatullâh (rahmat Allah), Jim adalah Jûdullâh (kemudahan Allah), dan Ba’ adalah Birrullâh (kebaikan Allah).

Maksudnya, mulai awal hingga akhir bulan Rajab, Allah melimpahkan tiga anugerah kepada hamba-hamba-Nya, yaitu limpahan rahmat, kemudahan, dan kebaikan dari Allah . Ini menunjukkan kemuliaan dan keagungan dari bulan Rajab.

Kemuliaan bulan Rajab semakin bertambah dengan peristiwa monumental isra’ dan mi’raj Nabi Muhammad SAW dari dari Masjidil haram Makkah menuju masjidil Aqsho Palestina.

Baca Juga: Chord Gitar Lirik Lagu Dimana Kamu Apakah Kau Rindu atau Aku yang Salah Mahalini feat Nuca

Kemudian dilanjutkan dari masjidil Aqsha menuju Sidratil Muntaha untuk menghadap Allah SWT sang pencipta Alam semesta. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Isra’ ayat 1:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya: Maha-Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsho yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Peristiwa tersebut juga mendapat penjelasan dalam Shahih Bukhari, juz 5 halaman 52. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bertemu dengan Allah Subhanahu Wata'ala. Dalam pertemua tersebut Allah memerintahkan Nabi untuk melaksanakan shalat fardlu sebanyak lima puluh rakaat setiap hari.

Baca Juga: Buntut Penembakan di Cengkareng, Kapolri: Berhentikan Bripka CS Secara tidak Hormat

Nabi menerima dan kemudian kembali pulang, dalam perjalanan, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bertemu dengan Nabi Musa AS, Nabi Musa mengingatkan bahwa umat Nabi Muhammad tidak akan mampu dengan perintah shalat lima puluh kali sehari, Nabi Musa mengatakan, umatku telah membuktikannya.

Lalu meminta kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam untuk kembali pada Allah untuk meminta keringana. Kemudian Nabi menghadap kepada Allah dan diringankan menjadi shalat sepuluh kali. kemudian Nabi Muhammad kembali kepada Nabi Musa, dan Nabi Musa mengingatkan sebagiamana yang pertama.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kembali menghadap Allah hingga dua kali, dan akhirnya Allah mewajibkan shalat lima waktu.

Baca Juga: Manfaat dan Keutamaan Menjalankan Puasa Senin Kamis

Nabi Muhammad kembali pada Nabi Musa, Nabi musa tetap mengatakan bahwa umatmu tidak akan kuat wahai Nabi Muhammad, Nabi Muhammad menjawab, saya malu untuk kembali menghadap pada Allah SWT. Saya ridho dan pasrah kepada Allah SWT.

Peristiwa isra’ dan mi’raj yang terjadi di bulan Rajab semakin menambah terhadap kemuliaan bulan ini, lalu amalan apa yang perlu dilakukan dalam bulan Rajab yang mulia ini?

Pertama adalah melakukan puasa sunnah di bulan Rajab. Terkait kesunahan puasa di bulan Rajab ini terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Sahih Muslim juz 2 halaman 811:

Baca Juga: Contoh Khutbah Jumat Singkat Terbaru, Mengisi Bulan Rajab 1442 H Tahun 2021 Dengan Amal Shaleh

حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ حَكِيمٍ الْأَنْصَارِيُّ، قَالَ: سَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ، عَنْ صَوْمِ رَجَبٍ وَنَحْنُ يَوْمَئِذٍ فِي رَجَبٍ فَقَالَ: سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، يَقُولُ: " كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ: لَا يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ: لَا يَصُومُ "

Artinya: “Utsman bin Hakim berkata: saya bertanya kepada Sa’id bin Jubair tentang puasa Rajab, ketika itu kami berada di bulan Rajab. Sa’id menjawab: saya mendengar Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah SAW berpuasa (berturut-turut) hingga kami menduga beliau berpuasa, dan beliau tidak berpuasa (berturut-turut) hingga kami menduga beliau tidak puasa.”

Menurut Imam An-Nawawi dalam kitab Syarah An-Nawawi ‘ala Muslim juz 8 halaman 38, hadits di atas tidak menunjukkan larangan khusus atau kesunahan khusus puasa di bulan Rajab.

Karena itu, kesunahan puasa di bulan Rajab melihat terhadap dua aspek, pertama hukum asal puasa hukumnya adalah sunnah. Kedua, perintah Nabi yang menganjurkan puasa di bulan-bulan mulia, bulan Rajab adalah salah satunya.

Baca Juga: Pilih Bengkel Resmi Atau Bengkel Umum? Simak Perbedaanya

Jamaah shalat jumat yang dimuliakan.
Amalan yang kedua yang perlu dilaksakan selama bulan rajab melaksanakan shalat 5 waktu tepat waktu serta memperbiki shalat, karena shalat menjadi kewajiban bagi umat muslim.

Dengan menjalankan shalat, kita berharap mendapatkan ampunan dan ridho Allah subhanahu Wata'ala.

Amalan yang ketiga yang perlu kita laksanakan selama bulan Rajab adalah memperbanyak zikir, istighfar dan bertaubat kepada Allah, memohon ampunan atas dosa-dosa yang selama ini diperbuat. Tidak berbuat maksiat dan lainsebagainya yang dilarang dalam ajaran Islam.

Baca Juga: Teknologi Immobilizer, Sistem Keamanan Mobil Masa Kini

Baca Juga: Mobil Mewah Rolls-Royce dan Mercedes-Benz di Kemensos Akan Dilelang Oleh Tri Rismaharini

Ada tiga syarat supaya doa dan ampunan kita diterima oleh Allah, pertama menyesali segala perbuatan yang pernah dilakukan, kedua meninggalkan semua kesalahan dan kemaksiatan yang pernah dilakukan masa lalu, dan yang ketiga berjanji untuk tidak mengulangi segala perbuatan dosa dan maksiat.

Mengapa kita perlu memperhatikan bulan Rajab yang mulia ini? Karena Bulan Rajab adalah bulan yang mulia. Berdoa pada Allah di bulan ini tidak akan sia-sia. Sungguh beruntung seseorang yang memperbaiki amalan, menjauhkan diri dari perbuatan keji dan kemungkaran. Beramal di bulan ini bagaikan mendapatkan emas mulia, memanfaatkan waktu dengan taat merupakan hal yang utama.

Di Bulan Rajab ini, semoga kita menjadi hamba yang terhindar dari segala kejelekan dan kemaksiatan, selalu beruntung dengan melakukan banyak ladang amal ibadah, mendapatkan pahala amal ibadah yang berlipat dan selalu mendapatkan ridha dari Allah SWT. Aamiin ya rabbal ‘alamiin.***

Editor: Ricky Setiawan

Sumber: quranhebat.xyz

Tags

Terkini

Terpopuler