Titer Antibody di Atas Ambang Batas, Bima Arya Gagal di Vaksinasi

- 1 Maret 2021, 14:52 WIB
Walikota bogor BIma Arya
Walikota bogor BIma Arya /Instagram/@pemkotbogor

MEDIA JABODETABEK- Walikota Bogor Bima Arya yang dijadwalkan mendapatkan vaksin Covid-19 tahap dua akhirnya urung divaksin.

Penyebab gagalnya vaksinasi Covid-19 terhadap Walikota Bogor itu disebabkan titer antibody Bima Arya melebihi batas ambang yaitu diatas 130.

Bima Arya bercerita tentang gagalnya pemberian vaksin terhadap dirinya saat meresmikan pembukaan vaksinasi tahap dua di Puri Begawan, Kota Bogor, Senin 1 Februari 2021.

Diakui Bima, berdasar ketentuan para penyintas (orang yang pernah terinfeksi Covid-19) boleh divaksinasi setelah tiga bulan.

Baca Juga: DPRD Kota Bogor Kritik Ganjil Genap Bogor, Bima Arya Siap Lakukan Penguatan

"Namun saya ingin memberikan contoh, kemaren saya dicek darah secara keseluruhan dan dicek khusus antibodinya. Di situ dilihat bahwa antibodi saya masih sangat tinggi. Jadi titernya itu 197. Syarat untuk memberikan donor plasma, itu minimal 130," kata Bima.

Bima pun mengaku memang agak sedikit mengherankan karena bulan ini tepat setahun menjadi alumni covid, tetapi titer antibodinya masih tinggi. Seperti diberitakan Isu Bogor dalam artikel “Gagal Vaksin, Bima Arya: Menkes Minta Ditunda Dulu”

Kemungkinan, lanjutnya, pertama memang kondisi fit masih bagus, setahun masih tinggi. Karena banyak orang yang tiga bulan sudah hilang.

Baca Juga: Bima Arya Klaim Ganjil Genap Bogor Hasilkan Tren positif

Atau kedua, mungkin tanpandiketahui Bima pernah reinfeksi. Sehingga sempet turun, reinfeksi kemudian naik lagi.

"Karena itu berdasarkan saran dari beberapa dokter spesialis dan kemarin malam saya juga komunikasi dengan pak menkes gimana kalo titernya msh tinggi? Disarankan agar ditunda dulu vaksinnya," kata Bima.

Bima pun menyebut tiga bulan ke depan, dirinya akan kembali memeriksa kadar antibodinya dan bila antibodinya turun dirinya pun bisa diberikan vaksin antivirus covid-19.

"Fungsi vaksin itu memberikan antibodi. Saat ini antibodi saya masih bagus di atas rata-rata, sehingga mubazir bila diberikan vaksin. Tidak ada efek apa-apa," tambah Bima.

Baca Juga: Ribuan Tenaga Kesehatan Kota Bogor Gagal Terima Vaksin Covid

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan vaksinasi Covid-19 tahap kedua mulai, Senin, 1 Maret hingga April 2021 dengan menyasar profesi pelayan publik.

Mulai dari penyintas Wali Kota Bogor Bima Arya, Ketua KONI, Habib Abdullah Empang, pedagang pasar, pengemudi ojek, guru hingga wartawan dijadwalkan akan disuntik vaksin Covid-19 produksi Bio Farma secara bertahap.

Ada beberapa lokasi vaksinasi, yakni di Gedung Puri Begawan, SMPN 5, RS Salak, Denkesyah, Aula Polresta Bogor Kota, RS Bhayangkara, Technopark dan Technonet IPB, ICC Botani.

Baca Juga: Wali Kota Bogor Siapkan Strategi Antisipasi Lonjakan Kasus Covid

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno menuturkan, kelompok yang menjadi sasaran vaksinasi tahap kedua adalah mereka yang merupakan pelayan publik, mulai dari ASN, pejabat publik, pedagang hingga wartawan.

"Jadi, ada kategori profesi pelayan publik di Kota Bogor yang masuk daftar penerima vaksin, seperti ASN, pejabat publik, TNI, Polri, DPRD, BUMN/BUMD, guru, dosen, pedagang pasar, tokoh agama, pelaku pariwisata hotel/resto, ojol, taksi online dan wartawan," kata Retno

Untuk tenaga pelaksana melibatkan tim dari Dinkes, RS dan puskesmas dengan menargetkan sasaran 1.500 orang per hari, sehingga diharapkan dalam kurun waktu satu bulan bisa rampung.***(Chris Dale/Isu Bogor)

Editor: Naja Nuroni

Sumber: Isu Bogor


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x