Giliran Brazil Setujui Pengggunaan Darurat Sinovac

- 18 Januari 2021, 23:49 WIB
ilustrasi Vaksinasi
ilustrasi Vaksinasi /pixabay/Jeyaratnam Caniceus

MEDIA JABODETABEK-Setelah beberapa negara menyetujui penggunan Vaksin Sinovac produksi negeri Tiongkok, kini giliran Brazil mengeluarkan keputusan untuk menyetujui pengguan darurat Vaksin Sinovac dan untuk warganya.

Presiden Bazil, Jair Bolsonaro yang awalnya sangat skeptis dengan keberadaan Virus Corona, terpaksa menyetujui penggunan Vaksin Sinovac selain untuk menghindari lebih banyak kematian, Bolsonaro juga tengah berada dalam tekanan untuk memulai inokulasi di Brazil

Hingga saat ini Brazil telah kehilangan lebih dari 200.000 nyawa karena Covid-19. Jumlah kematian tersebut adalah jumlah terburuk di luar Amerika Serikat, Seperti di beritakan Pikiran Rakyat dalam artikel “Brazil Akhirnya Setujui Penggunaan Darurat Sinovac dan AstraZeneca”

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Terus Bertambah, Total Sampai Hari Ini Mencapai 917.015 Orang

Monica Calazans seorang perawat berusia 54 tahun menjadi orang pertama yang diinokulasi  di nBrazil setelah beberapa menit Dewan Anvisa dengan suara bulat menyetujui penggunaan  vaksin tersebut

Sebelumnya, Brazil pernah menjadi pemimpin global dalam imunisasi massal dan sekarang tertinggal secara regional setelah negara-negara seperti Chili dan Meksiko yang telah memulai memberikan suntikan vaksin pada bulan lalu.

Pemerintah Bolsonaro bertujuan untuk memulai program imunisasi nasional pekan ini, tetapi masih menunggu pengiriman vaksin AstraZeneca sebagai inti dari rencananya.

Situasi tersebut menambah frustrasi publik dan menawarkan kesempatan kepada saingan politik untuk mengalahkan presiden sayap kanan.

Gubernur Sao Paulo Joao Doria yang mengawasi pusat biomedis Butantan yang bermitra dengan Sinovac di Brazil mengatakan bahwa keputusan Anvisa adalah kemenangan bagi ilmu pengetahuan ketika dia memberikan lampu hijau untuk vaksinasi pertama di negara bagiannya.

Baca Juga: Prostitusi Online Berkedok Spa Berhasil Dibongkar Polrestabes Bandung

“Kemenangan untuk sains. Kemenangan seumur hidup. Kemenangan untuk Brazil,” tweet Gubernur Sao Paulo Joao Doria, sebagaimana dikabarkan The Korea Times.

Bolsonaro merupakan saingan potensial kanan-tengah Doria dalam upaya pemilihan kembali 2022.

Bolsonaro telah mengejek gubernur Doria atas kemanjuran 50 persen CoronaVac yang mengecewakan dalam persidangan di Brazil. Namun, Kementerian Kesehatan federal telah menyetujui untuk memperoleh dan mendistribusikan vaksin untuk program imunisasi nasional.

Menteri Kesehatan Eduardo Pazuello mengatakan pada konferensi pers bahwa terburu-buru untuk segera memulai vaksinasi adalah taktik pemasaran ilegal dan pemerintah akan mulai mendistribusikan vaksin ke negara bagian dengan rencana imunisasi nasional yang akan dimulai pada Rabu, 20 Januari 2021.

“Brazil akhirnya bisa memvaksinasi 1 juta orang sehari,” katanya.

Menambah urgensi untuk vaksinasi, gelombang kedua wabah di Brazil semakin meningkat ketika negara itu menghadapi varian baru virus Corona yang berpotensi lebih menular yang berasal dari negara bagian Amazonas dan mendorong Inggris dan Italia untuk melarang masuk ke Brazil.

Butantan yang disiapkan untuk mengisi dan menyelesaikan dosis CoronaVac pada lini produksinya, berencana untuk memasok 46 juta dosis suntikan dua dosis pada April. Sekira enam juta dari mereka siap berangkat.

Lembaga Fiocruz yang didanai pemerintah federal masih menunggu penundaan pengiriman bahan aktif vaksin AstraZeneca untuk diselesaikan di jalur perakitan Rio de Janeiro.

Kementerian Kesehatan telah menyiapkan dua juta dosis siap vaksin AstraZeneca dari India, tetapi para pejabat di sana menyarankan perlu berminggu-minggu untuk menyetujui ekspor. Pazuello mengatakan bahwa dia memperkirakan dosis dari India masuk dalam pekan ini.***(Mutia Yuantisya/Pikiran Rakyat)

Editor: Naja Nuroni

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah