Network
MEDIA JABODETABEK – Shinzo Abe, perdana menteri dengan masa jabatan terlama, tertembak pada hari Jumat saat sedang kampanye pemilu parlementer, dengan penyiaran publik NHK mengatakan seorang pria bersenjata dengan senjata rakitan melepaskan tembakan ke arahnya dari belakang.
Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan Abe (67) dalam kondisi kritis. Ia mengutuk penembakan di kota barat Nara selama kampanye pemilihan majelis tinggi hari ini Minggu sebagai serangan yang tidak dapat diterima atas dasar demokrasi Jepang.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sabtu 9 Juli 2022 di Indonesia, Akhir Pekan Cerah Berawan?
Sebelumnya, pejabat rumah sakit mengatakan Abe tampak dalam keadaan serangan jantung ketika dilarikan ke rumah sakit, setelah awalnya sadar dan responsif.
Polisi mengatakan pria berusia 41 tahun ini yang dicurigai melakukan penembakan telah ditangkap. NHK mengutip tersangkanya, Tetsuya Yamagami, yang menceritakan ia tidak puas dengan Abe dan ingin membunuhnya.
“Aksi kebiadaban seperti itu tidak bisa ditoleransi,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno kepada wartawan, sambil menambahkan bahwa Abe telah ditembak sekitar pukul 11.30 JST.
Baca Juga: Indonesia vs Thailand 0-0, Posisi Timnas Turun 2 Peringkat
NHK menunjukkan video Abe sedang berpidato dalam kampanye di luar stasiun kereta api ketika kedua tembakan meluncur, setelah itu pandangan dikaburkan sebentar dan kemudian pejabat keamanan terlihat menangani seorang pria dengan T-shirt abu-abu dan celana panjang krem.
Bumbungan asap dibalik Abe dapat terlihat dalam video lainnya yang ditayangkan NHK.
Kyodo menerbitkan sebuah foto yang menunjukkan Abe berbaring telungkup di jalan dengan pagar pembatas, darah di kemeja putihnya. Orang-orang berkerumun di sekelilingnya, salah satunya melakukan pijat jantung.
TBS Television melaporkan bahwa Abe ditembak di sisi kiri dadanya dan tampaknya juga di leher.
Kekerasan politik jarang terjadi di Jepang, negara dengan peraturan senjata api yang ketat.
Pada 2007, walikota Nagasaki tertembak dan tewas oleh gangster yakuza. Kepala Partai Sosialis Jepang dibunuh saat berpidato pada 1960 oleh pemuda sayap kanan dengan pedang samurai pendek.
“Saya pikir itu petasan awalnya,” kata salah satu pengamat kepada NHK.
Airo Hino, profesor ilmu politik di Universitas Waseda, mengatakan penembakan seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya di Jepang.
“Belum pernah ada yang seperti ini,” katanya.
Polisi mengatakan tersangka penembak adalah warga Nara. Media mengatakan ia pernah bertugas di militer Jepang.
Abe menjabat sebagai perdana menteri selama dua periode, kemudian mengundurkan diri pada 2020 dengan alasan kondisi kesehatan yang buruk. Namun, ia tetap mendominasi Partai Demokrat Liberal, mengendalikan satu dari faksi besarnya.
Kishida, anak didik Abe, berharap menggunakan pemilu untuk keluar dari bayang-bayang Abe dan menentukan jabatan perdana menteri, kata para analis. Kishida menangguhkan kampanye pemilihannya setelah penembakan Abe.***
Artikel Rekomendasi