Hingga akhirnya pada tahun 1975, untuk pertama kalinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingati Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret.
Sejak saat itu pada tanggal ini diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional, serta semakin ramai diperingati di seluruh penjuru dunia.
Perempuan di masa sekarang bisa menjadi astronot, perdana menteri, memperoleh pendidikan tinggi, bebas untuk bekerja dan memiliki keluarga, serta memiliki kebebasan untuk memilih tujuan hidupnya sendiri.
Di Indonesia ada tokoh perempuan yang menjadi presiden kelima sekaligus menjadi perempuan pertama yang menjabat presiden yakni Prof. Dr. (H.C.) Hj. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri.
Dibeberapa negara Hari Perempuan Internasional ditetapkan sebagai hari libur nasional seperti Afghanistan, Armenia, Azerbaijan, Belarus, Burkina Faso, Kamboja, China (khusus perempuan).
Kemudian Kuba, Georgia, Guinea-Bissau, Eritrea, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Laos, Madagaskar (khusus perempuan), Moldova, Mongolia, Montenegro, Nepal (khusus perempuan), Rusia, Turkmenistan, Tajikistan, Uganda, Ukraina, Uzbekistan, Vietnam, dan Zambia.
Demikian ulasan mengenai sejarah Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD). Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda.***
Artikel Rekomendasi