MEDIA JABODETABEK – Lonjakan kasus penyakit Jamur Hitam yang menyerang pasien COVID-19 terjadi di India dan Malaysia.
Kabarnya penyakit Jamur Hitam atau Mukormikosis dapat menimbulkan gejala seperti perubahan warna mata dan hidung, kesulitan bernapas hingga menyebabkan kematian.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Agus Dwi Susanto.
Baca Juga: Tidak Semua Pasien di Surabaya Dapat Fasilitas Antar Obat ke Rumah, Ini Penjelasan Kepala Dinkes
“Pasien yang terinfeksi (penyakit) Jamur Hitam menyebabkan perubahan warna pada mata dan hidung, penglihatan kabur, nyeri dada, dan kesulitan bernapas,” kata Agus.
Lalu apakah penyakit Jamur Hitam yang mulai mewabah di India dan Malaysia telah ada di Indonesia?
Menteri Kesehatan Budi Gunandi Sadikin mengatakan sampai saat ini, penyakit yang dapat menginfeksi pernapasan pasien COVID-19 belun ada di Indonesia.
“Itu adanya di India. Tapi di kita (Indonesia) belum ya,” kata Budi setelah usai meresmikan Sentra Vaksinasi Traveloka di Tangerang Selatan, seperti dikutip Media Jabodetabek dari antaranews.com pada Rabu 2 Juni 2021.
Baca Juga: KPU Diminta Buat Alternatif Jadwal Pemilu 2024, Ini Kata Anggota DPR
Agus kembali mengatakan bahwa di India banyak ditemukan kasus penyakit Jamur Hitam sebagai infeksi mematikan pada pasien yang terpapar virus COVID-19.
Karena itu, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia meminta masyarakat untuk waspada terhadap potensi penularan penyakit Jamur Hitam khususnya pada pasien COVID-19.
Erlina Burhan, seorang dokter spesialis paru Rumah Sakit Persahabatan menjelaskan penyakit Jamur Hitam berisiko memicu alergi sampai menginfeksi saluran pernapasan.
Baca Juga: Serangan Malware Tinggi, Microsoft Bentuk Dewan Keamanan Siber Asia
Jamur Hitam juga dapat menginfeksi otak manusia dan bisa menyebabkan kematian.
Erlina berpendapat bahwa proses penyembuhan pasien COVID-19 dengan mengkonsumsi steroid dalam jangka panjang berpotensi terkena penyakit Jamur Hitam pada tubuh pasien.
Sebab penggunaan steroid berkepanjangan dapat menurunkan sistem imun tubuh.
“Kalau menyerang pernapasan, tentu bisa sesak bahkan lumayan hebat kalau disertai COVID-19 yang diderita pasien,” ujar Erlina.***
Artikel Rekomendasi