MEDIA JABODETABEK - Penduduk pribumi Kamboja khawatir penyebaran virus dapat menghambat bisnis ekowisata mereka.
Penduduk pribumi Kamboja hidup di daerah hutan dan bukit di provinsi timur laut negara seperti Ratanakiri.
Selama ini ekowisata sangat membantu untuk kelangsungan hidup dan menopang perekonomian masyarakat pribumi Kamboja.
Baca Juga: Keuntungan Bombardier Meroket Ketika Para Pelancong Kaya Kembali Terbang
Dikutip Mediajabodetabek.com dari Al Jazerayang tayang pada 3 Mei 2021, ekonomi pribumi Kamboja mulai terganggua sejak adanya pandemi COVID-19.
Seperti yang dikatakan oleh seorang ibu penjual jamu bernama Thong Samai, di daerah ekowisata Yeak Laom, pendapatannya mulai menurun sejak awal pandemi Virus Corona 2020.
Baca Juga: Foto Terkini Hajar Aswad, Tidak Hanya Berwana Hitam, Tapi Juga Merah
Dari bisnis ini, dia bisa mendapat di antara 70.000 hingga 100.000 riel, atau sekitar Rp240.000 hingga Rp353.000 (1 riel sama dengan Rp3.53).
Penghasilan ini dapat membantu Thong dalam membiayai kedua anaknya yang masuk SMA tiga tahun yang lalu.
Artikel Rekomendasi