MEDIA JABODETABEK – Pembuat pesawat asal Kanada, Bombardier, melaporkan peningkatan keuntungan sebesar 43% dalam laba yang disesuaikan triwulanan pada hari Kamis, dibantu oleh pemulihan bisnis aviasi karena meningkatnya vaksinasi COVID-19 mendorong pelancong kaya untuk terbang kembali.
Bombardier telah tampak sebagai pembuat jet bisnis murni setelah pembebasan aset, termasuk bisnis transportasi ke Alstom untuk membayar hutang dan meningkatkan pendapatan.
Perusahaan pembuat pesawat ini mengumumkan hasil awal pada hari Senin setelah menggugat klaim pemegang obligasi bahwa penjualan aset non inti baru-baru ini menerobos ketentuan catatan tertentu.
Bombardier yang berbasis di Montreal menyampaikan akan meminta persetujuan pemegang obligasi untuk mengubah persyaratan pada delapan masalah obligasi.
Pendapatan disesuaikan pada kuartal pertama Bombarider belum termasuk bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) naik menjadi 123 juta dollar (setara dengan Rp1,7 triliun) pada kuartal pertama yang berakhir pada tanggal 31 Maret dari 86 juta dollar (setara dengan Rp1,2 triliun) setahun sebelumnya (kurs $1 = Rp14.325,6).
Pengiriman jet Global 7500 andalannya meningkat menjadi delapan pesawat pada kuartal ini dari enam, setahun sebelumnya.
Baca Juga: Keuntungan Bombardier Meroket Ketika Para Pelancong Kaya Kembali Terbang
Perusahaan ini mengatakan akan tetap mengirimkan antara 110 dan 120 pesawat bisnis pada tahun 2021. Pada tahun 2020, pengiriman menurun 20% selama setahun penuh dengan jumlah 114 jet.
Artikel Rekomendasi