Gunung Berapi Krysuvik Menggeliat setelah 900 Tahun Istirahat

- 22 Maret 2021, 01:14 WIB
Ilustrasi Gunung berapi
Ilustrasi Gunung berapi /pixabay/Free-Photos

MEDIA JABODETABEK- Gunung Berapi Krysuvik yang terletak sekitar 40 KM dari Ibukota Islandia kembali aktif setelah beristirahat selama 900 tahun.

Erupsi Krysuvik yang terjadi pada 19 Maret 2021 itu cukup mengejutkan karena mengeluarkan lelehan lava yang sangat luas.

Dalam video yang direkam penjaga pantai dari sebuah helicopter tampak terlihat lelehan lava berwarna merah mengalir keberbagai arah hingga menutupi sekitar 1 Km persegi lereng gunung Krysuvik.

Wilayah di sekitar Gunung Krysuvik memang telah diawasi secara ketat menyusul gempa bumi berkekuatan 5,7 magnitudo pada 24 Februari 2021 lalu.

Baca Juga: Jepang di Guncang Gempa 7,2 Magnitudo

Beberapa kilometer dari Krysuvik, terdapat Bandara Internasional Keflavik Islandia dan pelabuhan nelayan kecil di Grindavik.

Daerah tersebut tidak berpenghuni, dan diharapkan tidak akan ada bahaya. Seperti diberitakan Pikiran rakyat dalam artikel “Tertidur 900 Tahun, Gunung Berapi di Islandia Bangun dengan Lava Hampir 1 Km Persegi”

Pihak Kepolisian dan petugas penjaga pantai pun bergegas ke tempat kejadian, dan masyarakat disarankan untuk menjauh, serta jalan utama dari daerah Ibu Kota ke Bandara Keflavik untuk sementara ditutup.

Tidak ada laporan tentang adanya abu vulkanik, meski batuan magma yang dipadatkan (tephra) dan emisi gas diperkirakan akan muncul.

Baca Juga: 21 Maret 2021, Sebuah Benda Langit Berukuran Raksasa akan Dekati Bumi

Menurut IMO, Gunung berapi Krysuvik telah ‘tertidur’ selama 900 tahun terakhir, dengan letusan terakhir di semenanjung Reykjanes hampir 800 tahun yang lalu, pada tahun 1240.

Sejak gempa, aktivitas seismik telah bergerak beberapa kilometer barat daya dan berkonsentrasi di sekitar gunung Fagradalsfjall, dengan magma terdeteksi hanya 1km di bawah permukaan bumi. Namun, aktivitas seismik telah melambat beberapa hari terakhir.

Islandia memiliki 32 sistem vulkanis yang saat ini dianggap aktif, dan menjadi angka tertinggi di Eropa.

Baca Juga: Serangan ke Arab Saudi Meningkat, KJRI Jeddah Keluarkan Himbauan

Rata-rata, negara tersebut mengalami erupsi setiap lima tahun, dengan erupsi terbaru terjadi di Holuhraun pada Agustus 2014 hingga Februari 2015.*** (Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)

Editor: Naja Nuroni

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x