Kudeta Militer Kembalikan Tatanan Patriarki di Myanmar

- 5 Maret 2021, 19:03 WIB
Polisi dan tentara Myanmar
Polisi dan tentara Myanmar /Instagram/@swe_zin_o0

MEDIA JABODETABEK - Gelombang protes damai menolak kudeta Militer Myanmar oleh Jendral Min Aung Hlaing pecah akibat adanya pendekatan militer yang dilakukan untuk menghadapi massa aksi Pro-Demokrasi (Prodem) pada Rabu, 3 Maret 2021.

Di hari dan waktu yang bersamaan, salah seorang perwakilan dari kelompok barisan perempuan Ma Kyal Sin alias Deng Jia Xi gugur dengan luka tembak di kepala. Darahnya mengucur di atas jalanan Kota Mandalay, Myanmar. Sebagian orang menyebut dirinya sebagai martir.

Dilansir dari laman kantor berita The New York Times, Jia Xi bukanlah korban pertama dengan luka tembak selama protes menolak kudeta Militer Myanmar berlangsung. Seorang gadis berumur sembilan belas tahun bernama Mya Thwet Thwet Khine juga turut gugur dengan luka tembak pada tanggal 9 Februari 2021.

Baca Juga: Aktor Na In Woo 'Mr Queen' Dikabarkan Akan Menggantikan Jisoo di 'River Where The Moon Rises'

Pendekatan militer yang memicu brutalitas aparat kepolisian juga turut memicu kritik keras dari para pembela Hak Asasi Manusia (HAM) seluruh dunia.

Dilansir dari situs Kantor Komisaris Tertinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), pejabat tertinggi hak asasi manusia di Perserikatan Bangsa-Bangsa Michelle Bachelet mengecam aksi brutal yang dilancarkan pasukan junta militer Min Aung Hlaing.

"Militer Myanmar harus berhenti membunuh dan memenjarakan demonstran, benar-benar menjijikkan jika pasukan keamanan menembakkan peluru secara langsung terhadap pengunjuk rasa damai di seluruh negeri," tegasnya pada Kamis, 4 Maret 2021.

Terlihat betapa masifnya peran kaum perempuan dalam mendorong keberlangsungan aksi menuntut demokratisasi di Myanmar.

Baca Juga: Ma Kyal, Demonstran Asal Myanmar Tewas Tertembak Oleh Pasukan Junta Militer

Halaman:

Editor: Naja Nuroni

Sumber: The New York Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x