MEDIA JABODETABEK- Laporan CIA yang menuduh Mohammed bin Salman (MBS) sengaja memerintahkan pembunuhan terhadap Jamal Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Instanbul Turki pada 2018 silam menuai kegaduhan.
Tuduhan tersebut akhirnya menuai serangan balik yang ditujukan pada Presiden AS Joe Biden pada Sabtu 27 Februari 2021 kemarin
Tiga negara di Kawasan Teluk seperti Bahrain,Kuwait dan Uni Emirat Arab (UEA) sama-sama pasang badan dengan mengeluarkan pernyataan resmi untuk membela Putra Mahkota Arab Saudi Tersebut.
Sebelumnya Laporan badan intelijen AS, CIA menyebut bahwa Pangeran MBS menyetujui perintah untuk menangkap dan membunuh Jamal Khashoggi yang merupakan kalumnis Washington Post asal Arab Saudi.
Baca Juga: Jamal Khashoggi Dibunuh Karena Tulisan, Siapa Sih Dia Sebenarnya? Berikut Profilnya
Laporan itu juga menyebut bahwa Jamal Khashoggi sebagai ancaman bagi kerajaan Arab Saudi sehingga patut untuk ditindak segera
Putra Mahkota Arab Saudi itu pun dikabarkan menyetujui penggunaan tindakan kekerasan dalam upaya pembungkaman Jamal Khashoggi. Seperti diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel “Senjata Makan Tuan, AS Dicecar Tiga Negara Arab usai Tuduh Arab Saudi Sengaja Bunuh Khashoggi"
Pembelaan pertama-tama dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Arab Saudi. Mereka menyebut laporan CIA 'negatif, palsu, dan tidak dapat diterima.
Pemerintah Arab Saudi juga menambahkan kalau laporan tersebut menyimpan 'informasi dan kesimpulan yang tidak akurat'.
Artikel Rekomendasi