Ditengah Konflik Laut Natuna yang Kian Memanas China Tetap Lakukan Latihan Militer

- 25 Februari 2021, 17:59 WIB
Ilustrasi Armada tempur AS
Ilustrasi Armada tempur AS /pixabay/ David Mark

MEDIA JABODETABEK- Konflik di wilayah Laut Natuna Utara belakangan semakin memanas karena sikap keras kepala China yang terus menerus bersisikukuh mengklaim wilayah tersebut adalah miliknya.

Sikap Keras China tersebut memancing AS dan sekutunya menempatkan pasukan militer di wilayah Perairan Laut Natuna Utara.

Namun ditengah situasi suhu konflik yang terus meningkat, China tetap menggelar berbagai latihan militer yang justru memperkeruh keadaan.

China menggandeng Singapura sebagai mitra dalam latihan militer yang dianggap sebagai langkah awal bagi China untuk memperbaiki hubungungannya dengan negara-negara tetangga di Asia tenggara.

Walau bukan kebijakan yang diambil secara mendadak, latihan militer bersama ini tetap saja mengundang berbagai reaksi dunia internasional.

Baca Juga: Sikapi Agresivitas China di Laut Natuna Utara, Negara-negara Barat Kirim Kapal Perang

Analis keamanan maritim dariSingapura  S. Rajaratnam School of International Studies Singapura Collin Koh mengatakan latihan militer China-Singapura merupakan upaya Beijing untuk mengimbangi sulitnya situasi pandemi Covid-19.

“Bahkan, jika China ingin terlibat dalam diplomasi pertahanan yang lebih intens, negara-negara Asia Tenggara harus memiliki kemauan yang sama dan antusias tentang hal itu,” kata Collin. Seperti diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel “Konflik Laut Natuna Utara Masih Panas, China dan Singapura Tetap Gelar Latihan Militer Bersama”

Collin menyebut latihan militer China dan Singapura kemarin hanya meliputi aktivitas dasar yang juga sempat diadakan dalam latihan bersama AS maupun Thailand.

Semntara itu dalam pernyataan singkat, Kementerian Pertahanan China mengatakan latihan militer bersama Angkatan Laut Singapura akan meliputi beberapa kegiatan.

Baca Juga: Potensi Perang di Wilayah Laut Natuna Utara Makin Terbuka Lebar

Dua di antaranya ialah latihan SAR (search and rescue) dan latihan komunikasi laut.

"Latihan ini adalah konsensus yang dicapai oleh dua angkatan laut, bertujuan untuk mendorong rasa saling percaya, menguatkan persahabatan, mempromosikan kerja sama, dan bersama-sama membangun masa depan komunitas maritim," kata Juru Bicara Angkatan Laut China Gao Xiucheng

Angkatan Laut China dan Singapura terakhir kali menggelar latihan militer bersama pada 2016 lalu.

Keduanya kemudian menandatangani kesepakatan untuk memperkuat hubungan militer pada 2019 lalu.

Namun, kesepakatan antara China dan Singapura itu tidak melulu soal aktivitas militer bersama.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Fausto Gresini Meninggal Dunia Karena Covid-19

China dan Singapura juga berencana mengadakan dialog tingkat tinggi serta melakukan pertukaran akademisi dan lembaga think-tank.

Beijing memang terus berupaya untuk memperkuat hubungan militer dengan negara-negara tetangga di Laut Natuna Utara.

Mereka ingin menghadang pengaruh Amerika Serikat (AS) yang terus-terusan mengerahkan angkatan lautnya untuk 'operasi kebebasan navigasi' di Laut Natuna Utara.

Akan tetapi, langkah China sempat terhambat oleh pandemi Covid-19 sejak awal 2020 lalu.

Selain dengan Singapura, China awalnya juga berniat untuk menggelar latihan militer selama dua bulan dengan tentara Kamboja pada Maret 2021 mendatang.

Baca Juga: PBB Ungkap Pencurian Uang Virtual Rp4.4 Miliar oleh Korea Utara

Sayangnya, rencana ini ditunda oleh pemerintah Kamboja lantaran pandemi Covid-19 dan banjir besar merusak infrastruktur di negara itu.

Analis keamanan maritim dari S. Rajaratnam School of International Studies Singapura Collin Koh mengatakan latihan militer China-Singapura merupakan upaya Beijing untuk mengimbangi sulitnya situasi pandemi Covid-19.

Menurutnya, pasukan bersenjata di hampir semua negara Asia Tenggara tengah bersusah payah membantu pemerintah setempat untuk mengendalikan pandemi Covid-19.

Alhasil, China kesulitan untuk melakukan 'diplomasi pertahanan' karena tidak ada yang mau diajak latihan bersama di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: China Kerahkan Kapal Perang, Usir Kapal Perang AS dari Natuna Utara

“Bahkan, jika China ingin terlibat dalam diplomasi pertahanan yang lebih intens, negara-negara Asia Tenggara harus memiliki kemauan yang sama dan antusias tentang hal itu,” kata Collin.

Collin menyebut latihan militer China dan Singapura kemarin hanya meliputi aktivitas dasar yang juga sempat diadakan dalam latihan bersama AS maupun Thailand.

Namun, latihan ini dapat menjadi gambaran bahwa China masih berambisi untuk menguasai Asia Tenggara dan Laut Natuna Utara.***(Mahbub Ridhoo Maulaa/Pikiran Rakyat)

Editor: Naja Nuroni

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini