Potensi Perang di Wilayah Laut Natuna Utara Makin Terbuka Lebar

- 20 Februari 2021, 11:29 WIB
Ilustrasi Kapal Induk terbaru AS.
Ilustrasi Kapal Induk terbaru AS. /pixabay/ David Mark

"Tanpa memicu serangan China terhadap Taiwan," tutur CFR menambahkan.

Baca Juga: China Uring-uringan Lihat kapal Perang AS Lewat di Selat Taiwan

Beijing menganggap Taiwan sebagai wilayah yang berusaha memisahkan diri dan harus segera dipersatukan dengan seluruh China daratan dalam kebijakan 'One China Policy'.

Pemerintah Republik Rakyat China (RRC) yang dipimpin Presiden Xi Jinping mengancam akan mengambil alih Taiwan lewat aksi militer jika Taipei tak segera tunduk.

Pada Januari 2021, China menggenjot latihan perang di dekat Taiwan yang kerap kali disertai pelabrakan wilayah udara Taiwan.

Lusinan pesawat jet pengebom dan jet tempur dikerahkan untuk melintasi Selat Taiwan untuk mengintimidasi pemerintahan Presiden Tsai Ing-wen di Taipei.

Baca Juga: AS Serius Berperang dengan China,  Kapal Perang USS Nimitz Berlayar Menuju Natuna Utara

"Kami serius memperingatkan pasukan kemerdekaan Taiwan: Siapapun yang bermain api akan membakar dirinya sendiri," kata Menteri Pertahanan China Wu Qian.

"Dan kemerdekaan Taiwan, itu artinya perang!" ujarnya menegaskan.

"Aktivitas militer yang digelar militer China PLA di Selat Taiwan adalah langkat yang penting untuk menyelesaikan persoalan keamanan saat ini di Selat Tairan dan untuk mengamankan kedaulatan dan keamanan nasional," kata dia.

Halaman:

Editor: Naja Nuroni

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini