Google Dituntut Oleh Karyawannya Untuk Memberikan Dukungan Kepada Rakyat Palestina

20 Mei 2021, 18:39 WIB
Markas Besar Google /commons.wikimedia.org/

MEDIA JABODETABEK- Ratusan Karyawan Google yang berkebangsaan Yahudi menuntut perusahaan tempat meeka bekerja supaya memberikan dukungan untuk rakyat Palestina.

Dikutip mediajabodetabek.com dari The Verge pada 18 Mei 2021, karyawan Google, menyampaiakan sebuah surat yang isinya meminta CEO perusahaan mesin pencari tersebut, Sundar Pichai,memberikan pernyataan yang mengecam serangan Israel.

Dalam surat yang ditandatangani oleh 250 orang tersebut, para karyawan memiliki lima permintaan kepada pimpinan dalam Google.

Baca Juga: Uni Eropa Ajukan Permohonan Meningkatkan Jumlah Produksi Vaksin Covid-19

Pertama adalah untuk mengabuli permintaan karyawan berkebangsaan Palestina di dalam Google.

"Warga Palestina saat ini sangat terpengaruhi oleh kekerasan militer kolonial yang terjadi di wilayah mereka," kata kelompok tersebut seperti dikutip Media Jabodetabek dari The Verge.

"Tolong kabuli permintaan karyawan Google yang berkebangsaan Palestina dan menyoroti suara mereka ke depannya," sambung kelompok tersebut.

Baca Juga: Alasan Israel Sengaja Hancurkan Kantor Berita Al Jazeera di Gaza, Ternyata Takut Kalah Oleh Tentara Hamas

Kedua adalah memberikan dana bantuan kepada warga Palestina yang terkena dampak kekerasan militer.

Ketiga adalah mengakui kesakitan warga Palestina akibat kekerasan militer Israel.

Keempat adalah untuk melindungi kebebasan untuk mengkritik kebijakan Israel.

Baca Juga: Viral! Aksi Lucu Seekor Anjing Lakukan Yoga Bersama Manusa Hingga Bikin Neitizen Gemas

Tetapi, kelompok tersebut juga menolak penyamaan Israel dengan orang Yahudi.

Mereka menegaskan bahwa antizionis itu tidak sama dengan antisemitis, atau kebencian kepada orang Yahudi secara umum.

Penyamaan ini dinilai akan menghambat pengejaran keadilan untuk baik warga Palestina dan orang Yahudi.

Baca Juga: Viral! Aksi Lucu Seekor Anjing Lakukan Yoga Bersama Manusa Hingga Bikin Neitizen Gemas

Karena ini akan membatasi kebebasan berekspresi dan mengalihkan perhatian dari aksi antisemitis yang sebenarnya.

Terakhir, mereka meminta Google untuk mengafirmasi kembali komitmen mereka terhadap HAM.

"Banyak tindakan Israel yang melanggar prinsip HAM PBB. Google berkomitmen untuk mendukung HAM tersebut," kata kelompok tersebut.

Baca Juga: Masya Allah, Rumah Pemiiknya Hancur Kena serangan Udara Israel, 2 Anak Kucing ini Selamat dan Hidup

Mereka meminta Google untuk mengafirmasi komitmen tersebut dengan memutuskan hubungan dengan institusi yang mendukung Israel.

Permintaan ini datang dari kelompok sumber daya karyawan (ERG) baru yang dibentuk tahun lalu.

Pembentukan kelompok tersebut datang sebagai respon terhadap Jewglers, ERG Yahudi resmi di dalam Google.

Baca Juga: Masya Allah, Rumah Pemiiknya Hancur Kena serangan Udara Israel, 2 Anak Kucing ini Selamat dan Hidup

Jewglers berusaha untuk tidak berpolitik, tetapi dua karyawan berkata kelompok tersebut mulai mendukung Israel.

ERG tersebut juga dianggap menjadi tempat tidak aman untuk mengekpresikan pandangan antizionis.

Kesenjangan ini akhirnya membentuk kelompok Yahudi anti-nasionalis di dalam Google bernama Jewish Diaspora in Tech.

Baca Juga: Jangan Ditiru! Kecanduan TikTok, Bapak 40 Tahun Ini Lupa Waktu dengan Keluarganya

Sekarang, anggota organisasi tersebut meminta Google untuk mendukung pandangan antizionis.

Google belum merespon permintaan The Verge untuk memberikan komentar mengenai surat ini.

Konflik yang sekarang terjadi antara Palestina dan Israel adalah konflik terparah sejak 2014.

Sudah lebih dari 200 warga Palestina meninggal akibat serangan Israel di Gaza.***

Editor: Ricky Setiawan

Sumber: The Verge

Tags

Terkini

Terpopuler