Konflik Palestina dan Israel Memanas, Cina Mengajukan untuk Memediasi

18 Mei 2021, 10:33 WIB
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian akan menekan anggota DK PBB untuk berkontribusi dalam mengatasi konflik Palestina-Israel. /REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

MEDIA JABODETABEK - Cina mengajukan untuk memediasi konflik di antara Palestina dan Israel pada 16 Mei 2021.

Dikutip mediajabodetabek.com dari kanal YouTube South China Morning Post pada 17 Mei 2021, pernyataan tersebut diberikan di pertemuan Dewan Keamanan PBB.

"Israel terutama harus mengendalikan aksinya untuk mengikuti resolusi PBB yang telah ditetapkan," kata Zhao Lijian, juru bicara kementrian luar negeri Cina, seperti dikutip Media Jabodetabek dari kanal YouTube South China Morning Post.

Baca Juga: Mantan Bintang Porno, Mia Khalifa Bela Palestina, Berbeda Dengan Gal Gadot yang Mendukung Penuh Israel

"Berhenti menghancurkan rumah warga Palestina, berhenti mengusir warga Palestina dan berhenti meluaskan program penghuniannya," sambung Zhao.

Zhao juga menghimbau Israel untuk menghentikan kekerasan terhadap Muslim dan menjaga keadaan status quo Jerusalem.

"Kami menegaskan kembali undangan kami kepada pembawa damai dari Palestina dan Israel untuk datang ke Cina untuk membuka dialog," kata Wang Yi, menteri luar negeri Cina.

Baca Juga: Paris Hilton Tiba-tiba Hapus Twit yang Memberikan Dukungan Untuk Palestina, Ada Apa ?

"Kami menyambut perunding dari dua pihat untuk berbicara secara langsung di Cina," sambung Wang Yi.

Cina pernah sebelumnya mencoba mengadakan perbincangan perdamaian.

Tetapi pengamat berkata bahwa mereka tidak dianggap serius.

Baca Juga: Benjamin Netanyahu Unggah Bendera Bosnia dan Herzegovina, Šefik Džaferović: Tidak Bersama Israel

Karena Cina tidak dianggap sebagai pemain penting di dalam konflik.

Wang berkata perbincangan harus mengejar kembali solusi dua negara.

Dalam solusi ini, Jerusalem Timur akan dijadikan ibu kota Palestina.

Baca Juga: Untuk Ketiga Kalinya, Meksiko Meraih Gelar Miss Universe 2020

Wang juga menganjurkan AS untuk berhenti menghalangi dewan untuk mengambil aksi terhadap konflik.

AS berkata bahwa mereka mau memberikan bantuan apabila dua pihak memasuki gencatan senjatan pada 16 Mei 2021.Tetapi, Israel dan Hamas bersikeras untuk terus mengambil aksi.

Serangan Israel terhadap Gaza pada 17 Mei 2021 dilaporkan telah membunuh sekitar empat puluh orang.

Baca Juga: Warga Sipil Palestina Kembali Menjadi Korban Kebrutalan Tentara Israel

Dikutip mediajabodetabek.pikiran-rakyat.com dari Al Jazeera pada 17 Mei 2021, setidaknya 212 orang, termasuk 61 anak, telah terbunuh Gaza sejak serangan dimulai pekan lalu.

Sekitar 1500 warga Palestina juga terluka akibat serangan ini.Ini merupakan kekerasan terburuk yang terjadi di Gaza dan Israel sejak 2014.

Merespon terhadap kekerasan ini, orang-orang di seluruh dunia menggelar protes solidaritas untuk Palestina.

Baca Juga: Ketegangan Palestina dan Israel Meningkat, Protes Solidaritas Palestina Terjadi di Kota-kota Besar di Dunia

Negara-negara tersebut termasuk AS, Inggris, Lebanon, Qatar, Pakistan, dan Iraq.

"Kami tujukkan, dengan perasaan jujur kami, kepada rakyat kami di Jerusalem dan Palestina yang dijajah, dan untuk perlawanan di Gaza, dan kami memastikan bahwa kami berdiri bersama mereka, dan kami di sini untuk memberi tahu mereka bahwa kami menghidupi perlawanan kalian setiap jam dan setiap menitnya," kata Bahia Al Hariri, Parlemen Lebanon seperti dikutip Media Jabodetabek dari kanal YouTube South China Morning Post.***

Editor: Ricky Setiawan

Sumber: South China Morning

Tags

Terkini

Terpopuler