Tips Menulis Cerita untuk Penulis Pemula Ala Mia Chuz, Dijamin Pasti Bisa

- 30 Oktober 2021, 13:23 WIB
tips menulis cerita
tips menulis cerita /pexels.com./@negativespace

MEDIA JABODETABEK - Mia Chuzaimiah atau dikenal dengan sebutan Mia Chuz adalah penulis cerita fiksi yang sudah menerbitkan banyak buku di berbagai penerbit.

Bukunya tersebar di berbagai toko buku offline maupun online. Beberapa buku karya ciptaannya antara lain Dearest Mai, After You, Tahajud Cinta Rania, Wedding Agreement, After Wedding Agreement, The Manager, dan Love Heals.

Mia bercerita jika dirinya mulai menulis tahun 2017 sebagai seorang yang merasa dirinya tidak berbakat menjadi seorang penulis.

Baca Juga: Viral di TikTok Resep Mie Keju dengan 3 Bahan Saja, Lebih Nikmat dari Samyang

Sebab, sebelumnya Mia Chuz tidak pernah menulis karya fiksi sama sekali. Namun, dirinya suka sekali membaca karya-karya fiksi tersebut seperti Novel dan komik.

Sejak duduk di bangku sekolah dasar wanita berhijab dan berkacamata ini berlangganan datang ke perpustakaan dan berlama-lama di sana untuk membaca buku.

Awal Mia Chuz memutuskan untuk menjadi penulis adalah dari teman-temannya. Mereka mengatakan bahwa tulisan Mia Chuz pada caption status sosial medianya enak dibaca dan bahasanya mengalir.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini 30 Oktober 2021: Gemini Jangan Ragu Coba Hal Baru, Scorpio Bersikaplah Profesional

“Saya juga Enggak mengerti Bahasa yang mengalir itu seperti apa, mungkin bacanya ringan enggak perlu mikir kali ya,” ucap Mia Chuz dalam Seminar Online yang diselenggarakan oleh Komunitas Novice Writer pada 28 Oktober 2021.

Dari situlah Mia mulai berpikir bahwa sebenarnya dia pandai menulis. Namun, belum berani untuk memulai, sampai sang suami ikut memberi semangat dan akhirnya memberanikan diri menulis dengan modal nekad.

Pada awal mula terjun ke dunia menulis fiksi, Mia Chuz masih malu untuk menampakkan nama aslinya sendiri. Alhasil, nama pena Viveramia menjadi batu loncatan untuknya menulis.

Baca Juga: Halloween Sebentar Lagi, Ini Daftar 24 Negara di Dunia yang Merayakan Hari Halloween

“Nah, bagi teman-teman yang masih malu dan enggak PD, bisa pakai cara saya. Pakai akun samara,” tutur Mia Chuz menyemangati para peserta seminar yang berhasil dikutip tim Media Jabodetabek.

Lalu, apa yang harus dilakukan ketika pertama kali hendak membuat tulisan?

Baca Juga: Kalender Bulan November 2021, Lengkap dengan Peringatan Hari Besar Nasional

1.Tema Cerita

Menurut Mia Chuz, tema ini sangat penting. Tema bukan sekadar tentang apa yang akan diceritakan di novel.

Namun, tentang kenapa novel ini penting untuk ditulis, apa pesan yang ingin disampaikan penulis melalui novel ini, dan kalau tidak dituliskan jadinya kenapa.

“Percaya, deh. Kekuatan novel ini dimulai ketika teman-teman membuat tema,” ujar Mia Chuz.

Baca Juga: Drama Terbaru Jang Ki Yong dan Song Hye Kyo di Now We Are Breaking Up, Tampilkan Adegan Romantis dalam Poster

2.Karakter

Untuk awal, buat karakter yang dekat dengan diri kita. Misalnya seperti Mia Chuz mengambil karakter dari anak-anak kuliah yang dekat dengan kesehariannya.

Jangan membuat karakter yang ‘WAH’ terlebih dahulu, agar tidak kesulitan untuk riset karakter. Contohnya karakter CEO ganteng, keren, kaya raya.

Kita akan kesusahan menyesuaikan kebiasaannya, kehidupan aslinya seperti apa, makannya apa, pandangan terhadap sosial dan agamanya bagaimana.

Daripada jauh-jauh riset hal seperti itu, lebih baik yang dekat dengan keseharian kita.

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Jirisan Episode 3 dan Link Steaming Sub Indo: Teori Mengerikan Penduduk Setempat

3.Konflik

Untuk awal-awal sebagai penulis, buatlah konflik yang tidak terlalu banyak, agar tidak bingung dalam penyelesaiannya. Cukup buat 3 konflik saja.

Konflik ringan, konflik sedang, dan komflik terakhir yang dibuat lebih berat untuk dijadikan klimaks di babak akhir.

“Kalau sudah mahir, teman-teman bisa menambahkan lagi konfliknya menjadi berlapis-lapis,” kata Mia Chuz.

Baca Juga: Daftar 31 Artis Korea Lahir di Bulan November, Mulai dari Pemeran Drakor sampai K-Pop

4.Ending

Ending perlu dipikirkan sejak awal agar kita tidak bingung dengan cerita kita sendiri akibat keasyikan menulis ceritanya.

Konsisten dengan ending yang dibuat akan menghasilkan cerita yang bagus. Jika belum apa-apa endingnya sudah dipikirkan bercabang-cabang, akhirnya cerita tersebut akan menjadi berantakan dan tidak tahu arah tujuannya.

Baca Juga: 10 Link Twibbon Hari Keuangan Nasional 2021, Keren Banget dan Cocok Buat Diunggah di Instagram hingga WhatsApp

5.Selesaikan Tulisan

Terkadang kita sebagai penulis lebih sibuk dengan bagaimana bisa tulisan kita terbit ke penerbit yang kita inginkan. Sampai-sampai kita melupakan tulisan itu dan akhirnya tidak selesai.

“Tulisan yang baik itu tulisan yang selesai. Sekeren apapun tulisan kamu, kalau enggak selesai, ya enggak akan terbit,” tutup Mia Chuz dalam sesi pemberian materi seminar online yang di adakan oleh Komunitas Novice Writer pada 28 Oktober 2021. ***

Editor: Ricky Setiawan


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini