2.Karakter
Untuk awal, buat karakter yang dekat dengan diri kita. Misalnya seperti Mia Chuz mengambil karakter dari anak-anak kuliah yang dekat dengan kesehariannya.
Jangan membuat karakter yang ‘WAH’ terlebih dahulu, agar tidak kesulitan untuk riset karakter. Contohnya karakter CEO ganteng, keren, kaya raya.
Kita akan kesusahan menyesuaikan kebiasaannya, kehidupan aslinya seperti apa, makannya apa, pandangan terhadap sosial dan agamanya bagaimana.
Daripada jauh-jauh riset hal seperti itu, lebih baik yang dekat dengan keseharian kita.
3.Konflik
Untuk awal-awal sebagai penulis, buatlah konflik yang tidak terlalu banyak, agar tidak bingung dalam penyelesaiannya. Cukup buat 3 konflik saja.
Konflik ringan, konflik sedang, dan komflik terakhir yang dibuat lebih berat untuk dijadikan klimaks di babak akhir.
Artikel Rekomendasi