Network
MEDIA JABODETABEK - Depresi dapat terasa seperti kamu terus berada di bawah awan gelap dan membuatmu merasa sedih atau marah.
Selain itu mungkin kamu akan merasa berat, lelah, dan tidak tertarik dengan aktivitas yang biasanya kamu nikmati.
Depresi juga menyebabkan pikiran negatif yang tidak biasa tentang dirimu, orang lain, dan masa depanmu.
Baca Juga: Ada 3.295 Calon Penumpang Kereta Api Jarak Jauh Batal Berangkat
Depresi bisa datang dari gangguan kekuasaan, atau bisa datangdari seseorang yang kamu sayangi.
Hal tersebutlah yang membuat depresi pada pernikahan mungkin terjadi.
Secara umum, wanita lebih mungkin mengalami depresi setelah perceraian dibandingkan pria.
Sementara gejala depresi dapat dilihat pada sebuah hubungan beracun yang membuat kamu merasa tidak aman atau menurunkan harga diri, yang membuat kamu tidak merasa berdaya, takut, cemas, dan bahkan paranoid.
Baca Juga: Pantai Pangandaran Tutup Sementara, Pemkab Lakukan Test Antigen Kepada Wisatawan
Semua perasaan itu adalah pintu gerbang ke beberapa masalah kesehatan mental yang sangat parah seperti depresi atau kehilangan.
Berikut adalah 5 tanda depresi dalam pernikahan :
1. Kamu merasa didominasi
Depresi dapat terjadi ketika merasa perbedaan yang ada membuatmu merasa lebih kecil dan kurang kuat daripada orang yang berinteraksi denganmu.
Memang tidak semua perbedaan menciptakan depresi. Namun, dalam hubungan cinta antara dua orang dewasa, kekuatan bersama lebih sehat daripada ketidakseimbangan.
2. Kamu merasa dikritik
Umpan balik memberi tahu kamu dengan lembut tentang hal ssalah yang selama ini kamu lakukan.
Dan umpan balik biasanya dimulai dengan pernyataan yang baik.
Sebaliknya, kata-kata kritik biasanya dilakukan dengan nada suara yang menghakimi.
Terus-menerus dikritik oleh orang yang kamu cintai adalah sebuah hal yang dapat menyebabkan kehancuran dalam pernikahan.
3. Pasanganmu memberitahumu apa yang harus dilakukan
Depresi berasal dari perasaan seperti kamu tidak memiliki kekuatan yang cukup.
Kamu merasa bahwa pasanganmu adalah bosmu dan kamu adalah pelayan pribadi untuknya.
4. Pasanganmu mencoba untuk mengontrolmu
Mengontrol apa yang boleh dan tidak kamu lakukan adalah tanda bahwa pasangan kamu hanya berfokus untuk mengendalikan kamu daripada menjadi kapten kapalnya sendiri.
Ketika pasangan kamu mengambil alih kekuatanmu untuk membuat keputusan pribadi, ini memungkinkan depresi sangat mungkin terjadi dalam hubungan pernikahan.
5. Pasanganmu 'selalu benar'
Tidak masalah bagi orang yang kamu cintai untuk menjadi benar, selama dia tidak selalu membutuhkannya.
Tetapi, masalahnya adalah jika pasanganmu tidak ada kemampuan untuk mengakui kesalahan.
Dan jika pasanganmu benar berarti kamu adalah pihak yang selalu salah, waspadalah.
Jika kamu merasa sedih dalam pernikahanmu, kamu perlu mengetahui alasannya dan mencari solusi.
Kamu dapat membicarakan hal tersebut dengan pasanganmu atau datang ke konselor pernikahan.***
Artikel Rekomendasi