Bagi sebuah Keluarga, Teknologi Ibarat Pisau Bermata Dua

- 10 April 2021, 21:49 WIB
Ilustrasi Keluarga yang memanfaatkan teknologi
Ilustrasi Keluarga yang memanfaatkan teknologi /Pixabay/andrii Sinenkyi

MEDIA JAGODETABEK- Di tengah dunia 4G yang bergerak cepat, teknologi dan media jejaring sosial menimbulkan dampak dramatis yang terus meningkat terhadap dinamika kehidupan keluarga.

Hampir 70 persen keluarga di dunia setuju bahwa teknologi membantu anggota-angggota keluarga mereka untuk dapat terus saling terhubung, namun terdapat konsekuensi yang harus dirasakan.

Saat menghabiskan waktu bersama-sama sebagai satu keluarga, hampir setengah dari jumlah orang tua mengatakan bahwa perhatian keluarga mereka teralihkan oleh teknologi.

Baca Juga: Saat Konflik dengan Pasangan Kapan Waktu yang Tepat untuk Berkomunikasi

Tidak ada kelompok keluarga yang mengalami hal ini, kecuali keluarga dengan kedua orangtua yang bekerja

Lebih dari setengah jumlah mereka mengaku bahwa dengan adanya perangkat mobile dan teknologi komputer mereka menjadi selalu “siaga” terhubung dengan pekerjaan meski saat meluangkan waktu bersama keluarga di rumah atau ketika di jalan.

Baca Juga: Sahabat, Bisa Berdampak Positif juga Negatif

Bagi anak-anak masa kini yang tumbuh bersama teknologi, kehadiran teknologi ini mempengaruhi bagaimana mereka menghabiskan waktu bersama orang tua dan keluarga.

Sekitar seperempat dari jumlah orang tua di seluruh dunia mengatakan bahwa mereka lebih banyak berkomunikasi dengan anak-anak mereka melalui teknologi daripada secara langsung.

Baca Juga: 5 Hal Penting yang Perlu Dilakukan saat Bertetangga

Di negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat seperti China dan India, dimana riset membuktikan bahwa teknologi memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Disebutkan intensitas komunikasi melalui teknologi ini menembus angka 50 persen dan 42 persen di masing-masing negara tersebut.

Baca Juga: Ibu yang Serba bisa akan Menjadi Kebanggan Keluarga

Terlepas dari tekanan-tekanan dan gangguan-gangguan yang mempengaruhi waktu dan kualitas kebersamaan keluarga dan kenyataan akan situasi anak-anak masa kini, bagaimana pun juga masih terdapat harapan.

Bahkan, hampir 90 persen orangtua berkomitmen untuk memastikan bahwa anak-anak mereka tidak melewatkan masa anak-anak dan umumnya menginginkan diri mereka sendiri menjadi lebih riang gembira.***

Editor: Naja Nuroni

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah