Cara Cegah Hipertensi Kaum Milenial, Ini Salah Satunya

4 Juni 2021, 15:23 WIB
Ilustrasi alat ukur hipertensi. /Pixabay/

MEDIA JABODETABEK - Hipertensi adalah penyakit tekanan darah tinggi yang tak hanya berisiko bagi kaum lansia, namun juga bagi kaum milenial.

Kaum milenial ternyata lebih berisiko terkena penyakit Hipertensi karena gaya hidup yang tidak sehat.

Sehingga salah satu cara untuk mencegah Hipertensi untuk kaum milenial adalah dengan rutin melakukan cek kadar tekanan darah.

Baca Juga: Ariel Noah Nyanyikan Lagu untuk Mengenang 40 Hari Gugurnya ABK KRI Nanggala 402

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Universitas Padjadjaran, Badai Bhatara berpendapat bahwa hal itu dilakukan juga untuk mengendalikan hipertensi.

Ia berpesan agar kaum milenial dapat memadukannya dengan rajin berolahraga dan mengurangi konsumsi garam.

"Kita harus menumbuhkan kesadaran diri untuk melakukan cek kesehatan, melakukan pengukuran tekanan darah secara rutin dan mencegah serta mengendalikan hipertensi," kata Bhatara.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, Jumat 4 Juni 2021: Scorpio Harus Tunda Keputusan Impulsif

"(Kita juga harus melakukan) modifikasi gaya hidup seperti rajin berolahraga juga membatasi asupan garam,” ujarnya dikutip Media Jabodetabek dari antaranews.com pada Jumat 4 Juni 2021.

Bhatara mengatakan bahwa hipertensi dapat menimbulkan penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal jantung.

Maka pemantauan tekanan darah sejak usia muda perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya penyakit darah tinggi.

Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Esti Nurjadin juga mendukung kaum milenial untuk melakukan pemantauan tekanan darah secara rutin.

Baca Juga: Pandji Pragiwaksono: Stadion Utama GBK Adalah Tempat Gue Dapat Suntikan Kebangsaan

"Paling utama selain menghindari pola hidup tidak sehat adalah kita harus melakukan pengukuran tekanan darah secara rutin sehingga bisa mencegah atau setidaknya mengendalikan hipertensi,” ucap Esti.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada tahun 2018, terdapat kenaikan jumlah kasus hipertensi mencapai 7,3 persen pada kelompok usia muda mulai dari 18-39 tahun.

Sedangkan untuk jumlah prevalensi pre-hipertensi di kelompok tersebut tercatat mempunyai nilai yang lebih tinggi lagi mencapai 23,4 persen.

Baca Juga: Bagaimana Bila Penumpang Positif COVID-19? Simak Syarat Naik Kereta Api Antar Kota Terbaru Mulai 1 Juni 2021

YJI berpendapat bahwa naiknya angka potensi kaum milenial terkena hipertensi karena terjadinya pola hidup yang tidak sehat, stres, hingga kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan setiap hari.

Hipertensi harus diwaspadai karena bisa memicu penyakit komplikasi lainnya seperti penyakit jantung koroner, stroke, sampai gagal ginjal.

Dalam masa pandemi COVID-19, hipertensi jadi salah satu komorbid yang paling banyak ditemukan.

Satgas COVID-19 mencatat hingga awal Juni 2021 ada 50 persen pasien COVID-19 mengidap hipertensi.

Hal itu diikuti 36,6 persen memiliki komorbid diabetes melitus,dan 17,4 memiliki penyakit jantung.***

Editor: Putri Amaliana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler