Morimasa: Resident Evil Village adalah Anak dari Resident Evil 7 dan Resident Evil 4

- 7 Mei 2021, 16:11 WIB
Morimasa: Resident Evil Village adalah Anak dari Resident Evil 7 dan Resident Evil 4
Morimasa: Resident Evil Village adalah Anak dari Resident Evil 7 dan Resident Evil 4 /

MEDIA JABODETABEK - Resident Evil Village, sekuel terbaru Resident Evil buatan Capcom, akhirnya rilis hari ini, 7 Mei 2021.

Seminggu sebelumnya, IGN menerbitkan artikel seputar ide-ide dibalik desain Resident Evil Village.

Dalam artikel tersebut, para pembuat game berkata bahwa mereka terinsipirasi dengan Resident Evil 4.

Baca Juga: Review Resident Evil Village Sudah Keluar, Siap Dimainkan di PC, PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One

"Jika Resident Evil 7 merupakan reboot yang mewarisi DNA Resident Evil pertama, maka anda bisa bilang bahwa kali ini kami melakukan hal yang sama untuk Resident Evil 4," kata Tsuyoshi Kanda, produser Resident Evil Village seperti dikutip Media Jabodetabek dari sea.ign.com pada Jumat, 7 Mei 2021.

Tsuyoshi lalu berkata bahwa tim mereka mendesain Resident Evil Village dengan menggunakan Resident Evil 4 sebagai inspirasi.

"Dalam sejarah serial game ini, saya percaya bahwa Resident Evil 4 adalah entri yang aksinya paling berkembang," kata Morimasa Sato, sutradara Resident Evil Village.

Baca Juga: Kode Redeem FF Terbaru Jumat, 7 Mei 2021 yang Belum Digunakan, Dapatkan Skin Senjata Gratis dari Garena

Morimasa lalu berkata bahwa Resident Evil Village bukanlah reboot Resident Evil 4.

"Game ini adalah anak dari Resident Evil 7 dan Resident Evil 4." Morimasa berkata.

Tetapi, baik Morimasa dan Tsuyoshi mengetahui bahaya dari menggabungkan aksi dan horor.

Karena apabila terlalu banyak aksi, maka elemen horor dari game tersebut akan justru hilang.

"Jika aksi ditingkatkan, maka game ini akan berubah menjadi permainan dimana kamu terus membunuh musuh. Itu bukan yang saya inginkan," Morimasa berkata.

Baca Juga: Cara Terbaru Kirim Ucapan Selamat Lebaran Dengan Stiker WhatsApp,Begini Cara Membuatnya

"Membuat pemain terus takut akan musuh itu penting, dan pengalamannya harus bagaimana pemain dapat melawan rasa takut tersebut," dia sambung.

Morimasa lalu menjelaskan itulah mengapa resource management diimplementasikan.

Ini merupakan fitur yang sudah ada lama dalam sejarah Resident Evil.

Memaksa pemain untuk menyimpan dan menggunakan sumber daya yang tepat memberikan elemen horor dalam game.

Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy M12, Gak Sampai Rp2 juta

Morimasa menggunakan Resident Evil 2 yang rilis pada 2018 sebagai contoh.

Menurutnya, game itu merupakan contoh sempurna survival horor yang seimbang.

Kanda lalu berkata bahwa tim tidak hanya ingin membuat game horor yang menakutkan.

Ini disebabkan oleh resepsi dari Resident Evil 7.

Meskipun mendapat pujian positif, mereka menemukan bahwa beberapa pemain terlalu takut untuk memainkan game tersebut.

Baca Juga: Riot Games Dikabarkan Sedang Mengembangkan Game Baru FPS atau Valorant

Untuk Resident Evil Village, mereka ingin pengalaman yang menakutkan, tetapi juga masih dapat dinikmati.

Maka dari itu, mereka ingin menjadikan Resident Evil Village sebagai taman hiburan horor.

Resident Evil Village melanjutkan cerita Resident Evil 7 dan sekali lagi membuat Ethan Winters sebagai protagonis.

Resident Evil Village bercerita mengenai perjalanan Ethan untuk mencari anaknya dalam suatu desa Eropa misterius.

Resident Evil Village dapat dimainkan di PC, PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, dan Xbox Series S/X.***

Editor: Eria Winda Wahdania

Sumber: sea.ign.com


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini