Bolehkah Ganti Ban Mobil Namun Beda Merk? Simak Jawabannya

20 April 2022, 14:03 WIB
Ilustrasi ban mobil /Pixabay


MEDIA JABODETABEK-Ban merupakan salah satu bagian mobil yang wajib dirawat karena berperan besar dalam memanggul berat, mengarahkan mobil dengan benar hingga melaju dan memberhentikan mobil.

Bersamaan dengan suspensi ban juga berfungsi untuk mengurangi getaran yang diterima kendaraan. Sebenarnya, bidang kontak ban mobil dengan jalan sangat terbatas dan harus terus berputar saat selama perjalanan yang penuh tantangan.

Mengganti ban yang telah aus dengan ban baru adalah salah satu cara merawat ban. Indikator yang paling sering muncul adalah dari batas Tread Wear Indicator (TWI) di telapak ban. Jika batasnya sudah terlewat, maka ban harus segera diganti.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadhan untuk Wilayah Jember dan Sekitarnya Kamis, 21 April 2022

Ban juga harus diganti saat sudah ada kerusakan, seperti sobek, benjol atau telapaknya tidak rata atau aus. Biasanya, periode rata-rata penggantian ban antara 2-4 tahun berdasarkan pemakaiannya.

Dengan alasan untuk memangkas biaya atau ingin mencoba model baru, pemilik mobil kadang-kadang memilih mengganti ban beda merek, misalkan dari merek A ke B. Kemudian, apakah hal itu boleh dilakukan?

Sebagaimana yang dilansir dari Auto2000, untuk mempertahankan kenyamanan dan keamanan saat berkendara, sebaiknya cara tersebut dihindari.

Setiap performa ban masing-masing berbeda karena ada proses desain dan manufaktur tersendiri, termasuk peruntukannya, seperti antara ban basah dan kering, ban SUV dan sedan, atau ban penumpang dan ban niaga.

Baca Juga: Viral Video Pramuka Ara Chuu PUBG Yang Viral Di Twitter: Banyak Diburu dan Dicari Oleh Warganet

Selain itu, material dan konstruksi ban tidak sama, meskipun ukurannya sama persis karena terkait dengan kebutuhan penggunaan ban.

Ukuran tidak hanya bertumpu dengan dimensi umum seperti lebar dan rasio tinggi ban. Ukuran di sini juga termasuk ukuran pelek, batas kecepatan maksimal dan load index. Jenis ban juga harus diamati untuk membedakan apakah itu radial atau bias, tubeless atau tubetype.

Selain itu, pola telapak ban yang berbeda sedikit saja akan merusak stabilitas saat mobil melaju. Perbedaan performa ban akan sangat terasa saat mobil melaju kencang seperti di jalan tol, bahkan ketika melewati jalan yang jelek, licin karena hujan atau banyak muatan dalam mobil.

Jenis kompon dan grip tiap merek ban juga kemungkinan besar berbeda. Sebagai hasilnya, daya cengkram ban yang digunakan akan berbeda. Mobil akan sulit digerakkan karena bedanya karakter ban kiri dan kanan.

Baca Juga: Hari Ini 21 April 2022 Puasa yang ke Berapa? Simak Jawabannya Lengkap dengan Jadwal Imsakiyah Kota Balikpapan

Jika ingin mengganti ban, seharusnya mereknya sama. Jika tetap memaksa ingin memakai ban beda merek, usahakan ganti ban yang sama dalam satu poros roda.

Misalnya, mobil memakai ban A standar dari produsen ban X, kemudian ternyata ban belakang kanan rusak. Dengan peninjauan biaya, pemilik mobil mengganti kedua ban belakang memakai ban C dari produsen ban X karena harganya lebih terjangkau.

Jika ukurannya sama dan berdasarkan rekomendasi pabrikan mobil, pilihan ini masih bisa ditoleransi, termasuk dengan pergantian ban merk D dari produsen ban Y.

Namun, agar memperoleh sinergi kinerja ban yang baik, seluruh as roda seharusnya memakai ban yang sama.

“Ban merupakan komponen kendaraan yang sangat penting dalam menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara di jalan. Oleh karena itu, segera ganti ban yang telapak bannya sudah aus atau ada indikasi kerusakan fisik. Pastikan mengganti ban yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan untuk menjaga kinerja ban di jalan,” kata Aftersales Business Division Head Auto2000 Nur Imansyah Tara. ***

Editor: Eria Winda Wahdania

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler