4 Negara yang Terdapat Mafia Bola, Disebut Jadi Sarang Kasus Pengaturan Skor

- 6 Januari 2022, 11:30 WIB
ILUSTRASI mafia bola.*
ILUSTRASI mafia bola.* /DOK. PIKIRAN RAKYAT/

MEDIA JABODETABEK - Mafia bola adalah bagian yang tugasnya melakukan pengaturan skor pada suatu pertandingan sepakbola.

Ia membayar wasit bahkan membayar tim lawan agar mau mengalah pada pertandingan demi rela mengalah.

Tugas yang dikerjakan tersebut sangat tidak baik, karena bertujuan untuk memenangkan tim yang didukung dengan cara yang tidak adil.

Dalam perihal ini, seharusnya Pemerintah membuat Undang-undang yang sangat tegas terkait dunia olahraga dan memberikan sanksi seberat-beratnya kepada mafia bola.

Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Jelaskan Anjuran Pola Makan Sehat ala Rasulullah dan saat Cheating Day

Karena dengan adanya mafia bola persaingan dan kenikmatan menyaksikan tim idola menang bisa hilang.

Bahkan dampaknya dapat terasa pada pemainnya sendiri dari pemain lama hingga bibit - bibit baru yang ingin bermain sepakbola dan mengharumkan nama negara di sepakbola internasional, tetapi karir mereka malah ternodai bahkan bisa saja hancur dengan adanya kejadian pengaturan skor di sepakbola.

Dirangkum dari berbagai sumber, adapun 4 negara yang dianggap sarang mafia bola adalah seperti berikut ini.

Baca Juga: Peta Ganjil Genap Jakarta Hari Ini 6 Januari 2022 Masa PPKM: Cek Jam Operasional dan 13 Jalur Gage

1. Italia

Pada tahun 2006 kasus pengaturan skor di Italia pernah terjadi.

Giuseppe Sculli seorang pesepak bola dinyatakan bersalah karena terlibat pengaturan skor di pertandingan Crotone versus Messina pada Serie B Italia musim 2001/02. 

Terlibatnya Sculli dalam perihal pengaturan skor sangat sering terjadi, karena ia memiliki hubungan darah dengan Giuseppe Morabito selaku bos dari Ndrangheta dan seorang kakek yang sangat mencintai Sculli.

Giuseppe Morabito adalah mafia bola yang sudah mengeluti pengaturan skor pada tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Park Min Young dan Song Kang Adu Pandang dalam Teaser 'Weather Forecast People: Cruel Story of Office Romance'

2. Singapura

Negara yang mempunyai lambang singa ini disebut banyak pihak sebagai salah satu markas para mafia sepakbola internasional. 

Soal kasus pengaturan skor yang terjadi tersebut merupakan rahasia umum yang sedikit banyak diketahui pemerhati sepakbola.

Nama Tan Seet Eng pernah membuat gempar sepak bola internasional pada tahun 2015.

Dan Tang (nama panggilannya) disebut-sebut merupakan bos mafia sepakbola yang berbasis di Singapura, dia sudah terlibat dalam pengaturan hasil sepakbola sekitar 700 pertandingan di seluruh dunia dan diduga ada 380 pengaturan laga di kompetisi Eropa.

Baca Juga: Makin Seru! Sinopsis Balika Vadhu 6 Januari 2022: Gangga Tertangkap Lagi, Jagdish Menyelamatkannya

3. Argentina

Negara Argentina memang dikenal memiliki reputasi buruk perihal sepakbola sebab mafia sepakbola berjaya di negeri ini. 

Para mafia ini menjadi pengendalikan segala hal buruk di sepakbola dari aksi kekerasan sampai aksi pengaturan skor.

Menurut kabar yang beredar, di Argentina banyak daerah-daerah kumuh yang ditempati oleh mafia sepakbola, meski begitu mereka bersinergi dengan raja-raja mafia yang bertempat tinggal di daerah elit Argentina.

Sepakbola memang menjadi bagian kehidupan masyarakat di sana sehingga para mafia dapat terus mengeruk uang dari bisnis pengaturan skor yang dengan bebas mereka laksanakan.

Baca Juga: Download Gratis Twibbon HUT Provinsi Jambi 2022, Bingkai Foto Terbaik untuk Meriahkan Ulang Tahun Jambi ke 65

4. Indonesia

Sangat disesali Indonesia masuk dalam katagori ini. Terbaru saat dalam laga Piala AFF 2020 kemarin.

Nama Alfeandra Dewangga ramai dibicarakan karena namanya terkait dugaan adanya praktik mafia bola dalam laga Piala AFF 2020.

Rasa kecewa tersebut menyelimuti hati masyarakat Indonesia terutama para pencinta bola.

Pada Rabu, 29 Desember 2021 Timnas Indonesia dikalahkan oleh timnas Thailand dalam skor telak 0-4.

Baca Juga: Nyesek! Sinopsis Gopi 6 Januari 2022: Lihat Paridhi dan Vivan Berpelukan, Jigar Patah Hati

Gol yang diciptakan negara Thailand memyoriti nama Chanathip Songkrasin, Supachok Sarachat, dan Bordin Pala.

Sebenarnya Indonesia memiliki peluang untuk menciptakan gol, salah satunya dari Alfeandra Dewangga.

Namun, Witan Sulaeman melepaskan crossing mendatar ke kotak penalti Thailand dan berhasil mengarah ke Alfeandra Dewangga, padahal peluang tersebut bisa saja seratus persen masuk ke gawang lawan.

Kegagalan Alfeandra Dewangga menciptakan gol ini pun banyak yang mulai menduga adanya praktik mafia bola.

Baca Juga: Berikut Layanan SIM Keliling Hari Ini untuk Wilayah Tangerang Selatan Kamis, 6 Januari 2022

Perihal praktik mafia bola Indonesia juga bukan lagi rahasia pribadi, karena sekitar 3 tahun lalu pernah ada kasus serupa terkait mafia bola.

Kasus tersebut mendarat di seorang pria bernama Johar Lin Eng, ia adalah Ketua Umum PSSI Provinsi Jawa Tengah. Dia tidak sendiri alias ada dua orang berinisial P dan A yang menemaninya dalam kasus tersebut.

Tidak hanya itu, kasus mafia bola pernah menimpa Joko Driyono seorang mantan Plt Ketua Umum PSSI, karena berani merusakan barang bukti pengaturan skor, ia divonis satu tahun enam bulan jeruji besi.

Namun, kita doakan saja semoga kasus Alfeandra Dewangga hanyalah kesalahan teknis saja.***

Editor: Nurul Fitriana


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x