Tidak Terima Dengan Permintaan Maaf BWF, Timnas : Harus Mereka Melindungi Atlet

- 23 Maret 2021, 10:44 WIB
Atlet Badminton Indonesia, Marcus Gideon dan Greysia Polii dalam Konferensi Pers Penyambutan Tim Bulutangkis All England 2021/ Youtube.com /
Atlet Badminton Indonesia, Marcus Gideon dan Greysia Polii dalam Konferensi Pers Penyambutan Tim Bulutangkis All England 2021/ Youtube.com / /Tangkapan layar YouTube Kemenpora RI

Meski pihak BWF telah meminta maaf, akan tetapi perwakilan tim bulu tangkis Indonesia merasa tidak puas dengan pernyataan BWF.

Seperti yang diutarakan oleh Marcus Fernaldi Gideo atlet ganda putra ini meminta kepada BWF supaya melakukan persiapan yang lebih matang lagi disaat menyelenggarakan turnamen di masa pandemi seperti sekarang ini.

Baca Juga: Polisi Dalami Dugaan Penipuan Terkait Video Penggandaan uang di Bekasi

Ia juga meminta kepada BWF, seharusnya pihak penyelenggara punya persiapan yang lebih baik supaya tidak terjadi hal yang dialami oleh atlet Indonesia.

"Persiapan harus lebih matang. Takutnya nanti kalau ada kejadian seperti ini lagi, mereka (BWF) cuma minta maaf tanpa ada pertanggungjawaban yang pasti. Jangan hanya cuma minta maaf lalu urusannya dianggap selesai, harusnya tidak seperti itu," ucap Marcus dikutip Mediajabodetabek.com dari ANTARA, Senin 22 Maret 2021.

Greysia Polii yang merupakan Atlet senior spesialis ganda putri dan berpasangan dengan Apriyani Rahayu menilai bahwa BWF tidak memahami posisinya selain menjadi organisasi induk dan panitia.

Baca Juga: Menyusun Daftar Belanja Sehat akan Tentukan Pola Hidup Sehat

Seharusnya selama pandemi seperti ini, pihak BWF juga berperan sebagai penengah antara otoritas Kesehatan penyelenggara dan atlet.

Kasus ini yang mengakibatkan tim Indonesia harus diisolasi secara paksa ke hotel, padahal BWF mampu melindungi atlet dari kebijakan kepada Badan Layanan Kesehatan Inggris (NHS).

"BWF adalah pelindung, dan kami (atlet) adalah aset mereka yang harus dinaungi. Mereka harus bisa lebih bertanggung jawab dengan respon mereka saat diarahkan NHS. Misalnya saat dikeluarkan dari hall, seharusnya ada pembicaraan dua arah lebih dulu dengan manajer tim. Tapi di kejadian kemarin mereka main paksa dan memutuskan sepihak," keluh Greysia menjelaskan apa yang dirasakannya.

Halaman:

Editor: Ricky Setiawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x