MEDIA JABODETABEK – Bali United di pastikan tersingkir di Fase Grup Piala AFC 2022 meski meraih kemenangan 1-0 atas Kaya Iloilo FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, pada hari Kamis 30 Juni 2022.
Kepastian ini di dapatkan setelah klub Malaysia Kedah Da’rul Aman meraih kemenangan atas Vishaka FC 5-1 pada hari yang sama pukul 20.00 WIB.
Dengan kemenangan Kedah FC ini atas Vishaka FC mampu menggeser Bali United di Klasemen Grup G di posisi ke- 3.
Tersingkirnya Bali United ini menjadi catatan negatif secara beruntun untuk tim berjuluk Serdadu Tridatu tersebut. Pasalnya pada tahun 2018, Bali United juga tersingkir di Fase Grup Piala AFC.
Baca Juga: LIVE STREAMING INDOSIAR Piala Presiden 2022: Persib Bandung vs PSS Sleman
Saat itu Bali United menempati posisi juru kunci dengan hanya mengemas 7 poin dan terpaut 8 poin dari pemuncak klasemen Grup G Yangon United (Myanmar).
Wakil dari tim Indonesia yang lolos ke Semifinal Zona Asean di raih oleh PSM Makasaar. Tim berjuluk Juku Eja tersebut memastikan tiket ke semifinal zona asean sebagai juara grup. PSM meraih 4 poin dari 2 pertandingan hasil seri 0-0 saat melawan Kuala Lumpur FC dan saat melibas wakil singapura Tampines Rovers 3-1.
PSM Makasaar jadwalkan akan bertanding melawan Kedah FC pada tanggal 9 Agustus 2022.
Di Grup H, tiket ke semifinal diberikan tidak hanya ke juara grup, tetapi juga ke Kuala Lumpur City FC yang keluar sebagai runner-up terbaik setelah menang 2-1 dari kesebelasan asal Singapura, Tampines Rovers, pada laga terakhir penyisihan grup, Kamis.
Baca Juga: Hasil Pertandingan Piala AFC: Gol Tunggal Jajang Mulyana Sukses Kalahkan Kaya FC 1-0
Pada menit-menit akhir supporter Bali United menunjukkan kekecewaannya atas hasil yang di raih oleh tim kesayangannya.
Bahkan ada yang menyanyikan yel-yel “AFC gagal lagi, AFC gagal lagi, evaluasi, evaluasi!”
Tak sampai di situ, suporter juga terlihat menyalakan Flare dan melemparkannya ke arah lapangan. Kekecewaan ini lantaran Bali United selalu tersingkir di fase grup.
Pelatih Bali United Stefano Cugurra alias Teco membeberkan alasannya, mepetnya waktu persiapan menjadi hambatan utama bagi pemain untuk konsisten bermain dengan baik.
“Kami harus belajar dari itu, pemain, pelatih harus belajar sehingga saat ada kesempatan ke depan kami harus lebih siap,” ujar Teco.***