Berapa Capres yang Akan Disiapkan PDI Perjuangan di Pilpres 2024? Begini Kata Hasto Kristiyanto

- 25 Agustus 2022, 17:10 WIB
Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.
Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. /Foto: Antara/

MEDIA JABODETABEK – Berikut pernyataan Hasto Kristiyanto selaku Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan mengenai jumlah Capres yang diusung tahun 2024.

Hasto menyatakan kalau Berbicara mengenai Pilpres 2024, PDI Perjuangan Mengalir saja, dua atau tiga calon mereka siap. Yang terpenting dalam politik harus melihat konteksnya.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Hasto Pada saat menjadi pembicara di Diskusi Menyongsong Pemilu 2024: Kesiapan, Antisipasi dan Proyeksi yang digelar di Kedeputian Bidang Kebijakan Pembangunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Pada hari Kamis, 25 Agustus 2022.

Baca Juga: Tanggal 26 Agustus 2022 Hari Apa, Memperingati Hari Apa, Diperingati sebagai Hari Apa? Berikut Penjelasannya

Menurut Hasto, Indonesia perlu melaksanakan Pilpres yang demokratis, cepat, kredibel dan upaya untuk memberlangsungkan Pilpres hanya dalam satu putaran.

Alasan yang melatarbelakanginya adalah Indonesia tengah menghadapi situasi pemulihan ekonomi yang belum sepenuhnya pulih dan ketidakpastian global.

Agar mengarah pada dua atau tiga pasangan calon, dapat terwujud jika ada upaya untuk mengambil Langkah konsolidasi dan mendorong Kerjasama antar parpol kedepannya.

Baca Juga: HUT Kab Pekalongan 2022: Download dan Pasang Bingkai Twibbon Kreasi Dirimu di Media Sosial Sekarang Juga!

Sekjen PDIP ini menambahkan Perlu membangun kesepahaman sejak awal. Karena kalau tiga paslon dapat memicu putaran kedua dan adanya deal-deal politik yang baru di tengah.

Menurutnya, hal tersebut merupakan sesuatu yang ideal. Walaupun PDIP tetap menyiapkan dua atau tiga calon.

Menanggapi politik identitas, menurut hasto ada yang berpendapat dua calon menghindari politik identitas. Politik identitas dan politik primordial menurutnya miskin kinerja dan tidak punya prestasi.

Baca Juga: Anime Boku No Hero Academia Season 6 Akan Menayangkan PV Terbaru, Berikut Tanggal Rilis dan Link Nontonnya

Beliau menambahkan Politik identitas menggunakan cara-cara yang tidak cerdas, tidak bijak dan tidak membangun peradaban. Hal ini bertentangan dengan pernyataan politik Indonesia yang menjelaskan bangsa.

Menurut beliau, Politik Indonesia itu mencerdaskan kehidupan berbangsa. Politik pada intinya membangun peradaban.

Hasto juga menjelaskan beberapa hal yang patut menjadi perhatian. Pemulihan ekonomi belum begitu bagus, persoalan geopolitik perang Rusia-Ukraina, ketegangan yang terjadi di laut tiongkok selatan dan krisis di Taiwan.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Wisata Blitar yang Indah dan Memukau

Hal itu menjadi alasan untuk meningkatkan demokrasi politik yang membangun peradaban. Politik untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa, bukan menurunkan kecerdasan rakyat melalui isu.

Pemilu adalah alat mekanisme regenerasi kepemimpinan atas dasar kedaulatan rakyat. Bukan untuk memecah belah.

Pemilu juga ditentukan oleh hasil untuk menentukan kualitas pemimpin. Semakin pemilu ditemani narasi yang jauh dari peradaban, semakin buruk kualitas pemilu.***

 

Editor: Nurul Fitriana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah