Menurutnya, hal tersebut merupakan sesuatu yang ideal. Walaupun PDIP tetap menyiapkan dua atau tiga calon.
Menanggapi politik identitas, menurut hasto ada yang berpendapat dua calon menghindari politik identitas. Politik identitas dan politik primordial menurutnya miskin kinerja dan tidak punya prestasi.
Beliau menambahkan Politik identitas menggunakan cara-cara yang tidak cerdas, tidak bijak dan tidak membangun peradaban. Hal ini bertentangan dengan pernyataan politik Indonesia yang menjelaskan bangsa.
Menurut beliau, Politik Indonesia itu mencerdaskan kehidupan berbangsa. Politik pada intinya membangun peradaban.
Hasto juga menjelaskan beberapa hal yang patut menjadi perhatian. Pemulihan ekonomi belum begitu bagus, persoalan geopolitik perang Rusia-Ukraina, ketegangan yang terjadi di laut tiongkok selatan dan krisis di Taiwan.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Wisata Blitar yang Indah dan Memukau
Hal itu menjadi alasan untuk meningkatkan demokrasi politik yang membangun peradaban. Politik untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa, bukan menurunkan kecerdasan rakyat melalui isu.
Pemilu adalah alat mekanisme regenerasi kepemimpinan atas dasar kedaulatan rakyat. Bukan untuk memecah belah.
Pemilu juga ditentukan oleh hasil untuk menentukan kualitas pemimpin. Semakin pemilu ditemani narasi yang jauh dari peradaban, semakin buruk kualitas pemilu.***
Artikel Rekomendasi