Profil Buya Syafii Maarif, Mantan Ketua Umum Muhammadiyah yang Wafat Lengkap Perjalanan Hidupnya

- 28 Mei 2022, 07:38 WIB
Profil dan biodata Buya Syafii Maarif.
Profil dan biodata Buya Syafii Maarif. /Antara/Puspa Perwitasari/

MEDIA JABODETABEK - Kabar duka tengah menyelimuti Indonesia pada Jumat, 27 Mei 2022 karena salah satu putra terbaik bangsa menghadapi sang Khalik.

Cendekiawan Muslim sekaligus Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif atau yang dikenal sebagai Buya Syafii Maarif meninggal dunia pada Jumat pukul 10.15 WIB di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Buya Syafii Maarif sempat dirawat di rumah sakit itu sejak 14 Mei 2022 karena menderita sesak napas. Sebelumnya pada Maret 2022, Buya Syafii juga sempat di rawat di rumah sakit yang sama karena serangan jantung ringan.

Baca Juga: Segar dan Lezat, Inilah Resep Jus Buah yang Bisa Menurunkan Asam Urat Tinggi Menurut dr. Zaidul Akbar

Meninggalnya Buya Syafii tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi Muhammadiyah, namun juga untuk umat Islam dan bangsa Indonesia.

Lahir di Nagari Calau, Sumpur Kudus, Minangkabau, pada 31 Mei 1935, Buya Syafii berasal dari keluarga sederhana.

Selama menimba ilmu di jurusan Sejarah Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Yogyakarta, Syafii muda pernah bekerja di berbagai bidang untuk menanggung biaya hidupnya sendiri, antara lain menjadi guru mengaji, buruh, pelayan toko, pedagang dan guru honorer.

Baca Juga: Link Streaming Nonton Series My Lecturer My Husband Season 2 Episode 1 dan 2

Ia juga pernah mendalami dunia jurnalistik dengan menjadi redaktur majalah Suara Muhammadiyah hingga anggota Persatuan Wartawan Indonesia.

Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini mendapat gelar master di Departemen Sejarah Universitas Ohio, AS.

Kemudian, ia mendapat gelar doktor dari program studi Bahasa dan Peradaban Timur Dekat, Universitas Chicago, AS, dengan judul disertasi “Islam as the Basis of State: A Study of the Islamic Political Ideas as Reflected in the Constituent Assembly Debates in Indonesia”.

Syafii menggantikan posisi Amien Rais sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 1998-2005. Setelah melepas jabatannya, Syafii aktif dalam lembaga advokasi dan pendidikan yang ia bentuk, yaitu Maarif Institute.

Baca Juga: Jadwal Tayang Series My Lecturer My Husband Season 2 Yang Akan Tayang Hari Ini 27 Mei 2022

Syafii juga berprofesi sebagai penulis yang berisi pemikirannya yang mengisi dunia Islam.

Pada 2015, Syafii pernah menjadi Ketua Tim Independen yang menyelesaikan konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri. Pada 28 Februari 2018 hingga akhir hayatnya, Syafii menjadi anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Selain itu, Syafii menjadi Presiden World Conference on Religion for Peace (WRCP).

Menurut Anwar Abbas, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Syafii dikenal sebagai sosok yang tidak haus harta dan kekuasaan, pantang menyerah dan berpegang teguh dengan prinsip. Nilai ajaran agamanya sangat kental menghiasi sikap dan kepribadiannya.

Baca Juga: Cara Beli Tiket Indonesia Open 2022, Lengkap Dengan Link Pembeliannya

Anwar juga menceritakan momen paling berkesan saat pihaknya bertemu dengan Buya Syafii saat Syafii berpidato beberapa tahun sebelum reformasi di depan para kader muda Muhammadiyah di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta.

Pada saat itu, Syafii mengingatkan bahwa Muhammadiyah tidak hanya gerakan Islam, gerakan tajdid (pembaru) dan dakwah amar makruf nahi munkar, namun juga gerakan ilmu.

Sejumlah tokoh dan pejabat negeri mengucapkan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Buya Syafii, di antaranya merupakan Presiden Joko Widodo.

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Atas nama perintah, rakyat Indonesia, saya menyampaikan belasungkawa yang dalam atas berpulangnya Buya Syafii. Semoga segala amal ibadah almarhum diterima oleh Allah SWT, diampuni kesalahannya dan segenap keluarga yang ditinggalkan sabar dan tabah,” kata Jokowi melalui akun Instagramnya.

Baca Juga: Link Video Viral Manado di Kuburan Berdurasi 6 Menit Beredar di Sosial Media TikTok: Apa Isinya? Simak Ulasan

Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat menjenguk Buya Syafii di Sleman dua bulan lalu saat Syafii baru pulang dari rumah sakit setelah perawatan selama beberapa hari.

Saat itu, Syafii sudah sehat dan terlihat bugar. Menurutnya, itu pertemuan terakhir dengan Buya Syafii.

Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi mengatakan Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengucapkan belasungkawa yang mendalam dan merasa sedih kehilangan tokoh besar perekat bangsa.

Hal serupa juga diucapkan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Ia mengatakan Indonesia telah kehilangan guru bangsa atas wafatnya Syafii.

Baca Juga: Daftar Harga Tiket Konser Musik Jakarta Town Festival 2022 Menampilkan Vierratale, Hivi hingga Ardhito Pramono

Di matanya, Buya Syafii tidak hanya intelektual, namun juga sosok ulama yang menginspirasi banyak orang, termasuk dirinya yang konsisten membela kebenaran, menjaga keutuhan NKRI dan memperkuat kerukunan umat beragama.

Selamat jalan, Buya. Semoga surga menjadi tempat abadimu. Kami akan mengamalkan semangat Buya untuk membentuk Indonesia tercinta. ***

 

Editor: Nurul Fitriana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah