Kapan Terjadi Peristiwa Supersemar? Apakah 11 Maret Menjadi Hari Libur Nasional?

- 23 Februari 2022, 13:01 WIB
Ilustrasi. Kapan Terjadi Peristiwa Supersemar? Apakah 11 Maret Menjadi Hari Libur Nasional?
Ilustrasi. Kapan Terjadi Peristiwa Supersemar? Apakah 11 Maret Menjadi Hari Libur Nasional? /Pixabay/nile

MEDIA JABODETABEK – Surat Perintah Sebelas Maret atau disingkat Supersemar merupakan sebuah surat perintah yang dilekuarkan oleh Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno kepada Panglima Komando Strategis Angkatan Darat Mayjen Soeharto pada 11 Maret 1966.

Surat perintah tersebut berisi tentang instruksi kepada Soeharto selaku Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) untuk mengambil segala Tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan yang buruk pada saat itu.

Dikeluarkannya Surat Perintah ini menyusul adanya tindak keji yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang telah membunuh enam perwira tinggi dan satu menengah TNI AD pada 1 Oktober 1965.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 23 Februari 2022 Hari ini Full Episode: Reyna Ketemu, Aldebaran Akan Menggelar Pesta

Keberhasilan Mayjen Soeharto mengatasi suasana mencekam Gerakan 30 September 1965 atau yang biasa disebut G30S/PKI membuatnya diserahi tugas sebagai Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib).

Soeharto lalu dilantik sebagai Panglima TNI AD pada Jumat, 11 Maret 1966 pada sidang cabinet Dwikora yang disempurnakan (Kabinet 100 Menteri) yang dipimpin langsung oleh Presiden Soekarno di Istana Merdeka, Jakarta.

Surat Perintah Sebelas Maret di atas merupakan Supersemar versi yang dikeluarkan dari Markas Besar Angkatan Dara (AD) yang juga tercatat di buku-buku sejarah.

Sebagian kalangan sejarawan Indonesia mengatakan bahwa terdapat berbagai versi Supersemar sehingga sampai saat ini belum diketahui naskah asli Supersemar yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno di Istana Bogor.

Baca Juga: Masih Bisa Klaim! Kode Redeem FF Rabu, 23 Februari 2022, Ada Reward Gratis dari Garena

Pada saat sidang pelantikan, Presiden Soekarno meninggalkan sidang lebih awal dan segera diungsikan ke Istana Bogor menggunakan helicopter bersama Wakil Perdana Menteri I Soebandrio dan Wakil Perdana Menteri III Chaerul Saleh.

Sidang pelantikan tersebut lalu ditutup oleh Wakil Perdana Menteri II Dr. J. Leimena dan kemudian menyusul Presiden Soekarno ke Bogor.

Penyebab diungsikannya Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno disinyalir karena tersiar kabar bahwa selain demo mahasiswa, ada juga sekelompok pasukan yang tidak dikenal tanpa atribut bergerak di sekitar Monas.

Keadaan tersebut lalu dilaporkan kepada Letjen Soeharto yang tidak hadir dalam sidang karena mengaku beliau sedang sakit.

Baca Juga: Twibbon Tema Isra Miraj 1443 Hijrah yang Terbaru, Bisa untuk Mengunggah Foto Berlokasi Sekolah Hingga Masjid

Supersemar mengubah jalan politik di Indonesia dan menjadi awal dari runtuhnya pemerintahan Orde Lama dan digantikan dengan Orde Baru 2 tahun berselang.

Lalu apakah Supersemar diperingati sebagai hari libur nasional?

Pada kalender yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia tanggal 11 Maret 2022 tidak tanggal merah.

Itu artinya peringatan Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret yang diperingati setiap tanggal 11 Maret tidak menjadi hari libur nasional. ***

Editor: Eria Winda Wahdania


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah