Network
MEDIA JABODETABEK – Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney (Persero) Dony Oskaria menyampaikan maskapai Pelita Air akan muncul pada tahun 2022 dengan kategori layanan penerbangan standar menengah (medium services).
‘Kita harapkan ini akan mengisi kekosongan jumlah airlines atau jumlah pesawat yang akan menghubungkan (membangun konektivitas) Indonesia pasca pandemi COVID-19 (yang membuat banyak maskapai) mengalami turbulensi,” cakapnya dalam Rapat Kerja Nasional II Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Padang, Sumatera Barat, yang didapat secara online dari Jakarta, Rabu.
Dengan adanya Pelita Air, ada juga harapan tidak mengusik jumlah lalu lintas penerbangan, konektivitas, dan dunia pariwisata Indonesia.
Baca Juga: Link Twibbon Hari Pers Nasional Lengkap dengan Kata-kata Menarik untuk Peringati HPN 2022
Dalam program strategi InJourney tahun 2022-2024, munculnya Pelita Air masuk ke dalam salah satu sub klaster dan menjadi inisiatif kunci perusahaan BUMN tersebut.
Selain memunculkan Pelita Air, ia menjelaskan pemerintah juga akan melaksanakan proses restrukturisasi bandara yang dipusatkan menjadi service company (perusahaan berbasis layanan). Hal itu bertujuan agar Indonesia memiliki pengelola bandara kelas dunia.
“Jadi sebagai company (perusahaan) yang berbasis layanan, kita mendorong kualitas layanan bandara,” kata Dony.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, Terdapat 31 Wilayah Berpotensi Cuaca Ekstrem pada 8 Sampai 14 Feruari 2022
Hal ini diharapkan agar bandara tidak hanya menjadi terminal untuk keberangkatan dan kedatangan tetapi juga menjadi sebuah tempat wisata yang mempunyai daya tarik supaya orang-orang tidak ingin meninggalkan bandara.
Artikel Rekomendasi