Network
MEDIA JABODETABEK - Kisah Rumini akibat erupsi Gunung Semeru meninggalkan rasa pilu penduduk bumi.
Bagaimana tidak, Rumini mengajarkan cara bakti tanpa disengaja seorang anak untuk ibunda, kepada masyarakat Indonesia.
Jutaan pasang telinga ingin mendengar kisah Rumini, sosok wanita muda berusia 28 tahun yang meninggal dunia dalam dekapan sang ibu, Salamah.
Salamah adalah ibu kandungnya yang sudah lansia telah berusia 71 tahun. Pada usia yang renta, kemungkinan membuat ia tak lagi sanggup berjalan.
Baca Juga: Masjid Darussalam Kota Wisata Bogor Buka Donasi untuk Korban Erupsi Gunung Semeru
Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu, 4 Desember 2021 lalu membuat Rumini sulit membuat pilihan.
Pilihan sulit antara berlari menyelamatkan diri dan meninggalkan Salamah seorang diri. Namun nyatanya ia memilih singgah.
Rumini memilih memeluk ibunda berjuang menerjang erupsi Gunung Semeru di rumahnya di desa Curah Kobokan, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, tepat di dapur.
Jasad mereka saat ditemukan dalam keadaan berpelukan, tertimbun reruntuhan bangunan yang roboh.
Baca Juga: 9 Mitos Gunung Semeru, Misteri Puncak Tertinggi Mahameru hingga Tanjakan Cinta
Usai dievakuasi, jenazah keduanya pun dimakamkam pada hari itu juga.
Rumini rupanya terlampau cinta pada Salamah. Melebihi dirinya sendiri. Kini Rumini telah pergi, meninggalkan suami dan seorang anaknya.
Kisah Rumini banyak dikagumi, bahkan menjadi viral dan trending di media sosial. Hingga pukul 20.00 WIB, cuitan tentang Rumini telah mencapai lebih dari 20 ribu.
Beragam reaksi atas pelajaran dari Rumini diungkapkan dengan cara berbeda oleh netizen. Berisi cuitan doa, puisi hingga gambar ilustrasi.
Baca Juga: Gunung Semeru di Kota Mana, Berikut Profil Gunung Api yang Hari Ini Meletus atau Erupsi
"Rumini namamu, mungkin kami harus belajar darimu tentang mencintai, terutama ibu," tulis salah cuitan dalam akun Twitter @Wan9Wong123.
"Namamu melangit, malaikat menyambut ruh yang mewangi meski tubuh terbakar material panas, nafas terakhir mu saat memeluk ibumu, InsyaAllah seluruh penduduk langit kini tengah memelukmu," lanjutnya.
"Kami seluruh relawan di Semeru tak kuasa membendung haru, Rumini telah ajarkan kami tentang kesungguhan mencintai dan berbakti kepada ibu. Angkat topi sejuta kali untukmu, Rumini," tulisnya lagi.
Itulah kisah pilu Rumini, salah satu korban erupsi Gunung Semeru yang meninggal dunia bersama ibunda dalam keadaaan berpelukan.***
Artikel Rekomendasi