MEDIA JABODETABEK - Akibat Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada tanggal 4 Desember 2021, memberikan dampak pada jalur lalu lintas dengan rusaknya jembatan perak atau gladak.
Karena hal tersebut Jembatan yang merupakan penghubung antara wilayah Malang dan Lumajang saat ini menjadi topik pembicaraan dan pemberitaan.
Perlu diketahui bahwa Jembatan ini terdiri dari dua buah, jembatan lama dibangun pada masa pemerintah Kolonial Belanda dan sudah dinonaktifkan menjadi cagar budaya, sedangkan jembatan baru dibangun oleh pemerintah Indonesia dan diaktifkan sebagai jalur transportasi.
Baca Juga: Update Terkini Korban Gunung Semeru: 16 Korban Luka Bakar Dirawat di RSUD Pasirian, 6 Pasien Kritis
Seperti yang diberitakan oleh kabarlumajang.com dalam artikelnya yang berjudul "Sejarah dan Misteri Jembatan Gladak Perak Lumajang-Malang yang Dikabarkan Longsor Akibat Gunung Semeru Meletus" Bagi yang belum mengetahui sejarah dari jembatan tersebut, simak sejarah dan misterinya berikut ini.
Jembatan Perak atau yang lebih dikenal Gladak Perak dikabarkan longsor diterjang lahar dingin dari Gunung Semeru yang meletus.
Jembatan legendaris Gladak Perak merupakan penghubung Lumajang dan Malang, persisnya di kawasan Piket Nol Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Selain dikenal warga karena merupakan salah satu fasilitas penting penghubung antar wilayah, Gladak Perak juga menyimpan misteri yang tak kalah santer, sebagai bagian dari sejarahnya.
Artikel Rekomendasi