MEDIA JABODETABEK – Indonesia merencanakan akan memberi booster kepada masyarakat umum setelah 50 persen dari jumlah populasinya telah divaksinasi, kata Menteri Kesehatan pada hari Senin, yang ia harapkan terjadi di akhir bulan depan.
Indonesia, negara terpadat keempat di dunia dan pernah menjadi episentrum COVID-19 di Asia, telah menyuntikkan 29 persen populasinya dari 270 juta orang dengan berbagai merek vaksin yang digunakan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pada sidang parlemen bahwa pemerintah memutuskan penggunaan booster di angka 50% karena kekhawatiran akan ketidakadilan vaksin di dalam atau luar negeri.
“Masalah ketidakadilan atau etika sangat tinggi di dunia, karena beberapa negara banyak yang belum mendapatkan suntikan pertama,” katanya.
Diberikan secara gratis, Budi mengatakan rencana ini memprioritaskan lansia dan warga miskin yang ditanggung oleh pemerintah, sementara sisa dari populasinya harus bayar untuk itu. Banyak tenaga kesehatan yang sudah menerima booster.
Baca Juga: Agensi Honey Lee Mengkonfirmasi Bahwa Ia Sedang Menjalin Hubungan
Australia mulai memberikan booster pada hari Senin, sementara Inggris dan Jerman juga telah setuju untuk memberikannya.
Thailand telah memberikan suntikan booster kepada penerima vaksin Sinovac atas kekhawatiran tentang resistensi terhadap varian Delta.***
Artikel Rekomendasi