Presiden Joko Widodo Mengapresiasi Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Prancis di KTT G20

- 31 Oktober 2021, 10:33 WIB
Presiden Joko Widodo Mengapresiasi Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Prancis di KTT G20.
Presiden Joko Widodo Mengapresiasi Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Prancis di KTT G20. /Instagram/@jokowi

MEDIA JABODETABEK – Presiden RI Joko Widodo mengapresiasi perkembangan kerja sama pertahanan yang terhubung antara Indonesia dengan Prancis.

Hal ini menjadi inti pembahasan Presiden Jokowi saat melaksanakan pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Hotel Splendide Royal, Roma, Italia, Sabtu (30/10).

“Presiden Macron, di pertemuan kali ini saya ingin sampaikan tiga hal. Pertama, saya menyambut baik kemajuan kerja sama pertahanan Indonesia-Perancis. Perjanjian kerja sama pertahanan oleh Menteri Pertahanan kedua negara ditandatangani bulan Juni lalu,” ujar Presiden Joko Widodo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, dikutip dari ANTARA pada Sabtu, 30 Oktober 2021.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Mingguan Aries 31 Oktober-6 November 2021: Waspadai Krisis Keuangan, Jangan Terlalu Boros!

Presiden Jokowi mengatakan, perjanjian tersebut juga harus mencetuskan wadah untuk kerja sama yang strategis termasuk produksi bersama.

Presiden menyuarakan bahwa investasi Prancis terhadap industri alutsista di Indonesia juga akan sangat diapresiasi.

Kedua, Presiden Jokowi dan Presiden Macron membahas tentang perubahan iklim. Presiden Jokowi berpendapat bahwa penerapan Perjanjian Paris secara konsisten sangatlah penting.

Baca Juga: Resep Talua Barendo, Telur dadar dengan Pinggiran Krispi dan Nikmat

“Indonesia memilih bekerja memenuhi komitmen. Komitmen NDC Indonesia sejauh ini sudah berada di track yang benar. Indonesia juga targetkan net zero emission tahun 2060 atau lebih awal dengan dukungan internasional,” katanya.

Selanjutnya, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa pada saat kebakaran hutan meningkat di beberapa negara, Indonesia berada di titik paling rendah dalam 20 tahun.

Indonesia juga berhasil mengurangi tingkat deforestrasi secara signifikan.

Baca Juga: Jadwal NET TV Minggu 31 Oktober 2021: Ada Film God Must Be Funny In China hingga Serial Drakor Reply 1988

“Saya akan restorasi hutan bakau hingga 600 ribu hektare dalam 3 tahun ke depan. Ini akan menjadi konservasi hutan mangrove terbesar di dunia,” tutur Jokowi.

Mengenai pembahasan tentang energi, pada Agustus lalu, Presiden Jokowi telah memaklumatkan perubahan Indonesia menuju energi dan terbarukan, serta akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau.

Guna melancarkan hal tersebut, Presiden Jokowi mengajak Prancis untuk meningkatkan kerja sama pengembangan teknologi yang terjangkau dan investasi sehingga perubahan energi dan ekonomi dapat berjalan lebih cepat.

Baca Juga: 147 Angkot Kota Bogor Akan Diberhentikan Secara Bertahap, Diganti Dengan Bus Kita Trans Pakuan

Masalah ketiga yang dibahas kedua pemimpin negara tersebut adalah presidensi Indonesia di G20 tahun depan.

Presiden Jokowi menyatakan bahwa presidensi Indonesia akan mementingkan inklusivitas dalam pemulihan ekonomi dunia pasca pandemi.

Dengan menerapkan antusiasme tersebut, tema yang ditunjuk Indonesia adalah “Recover Together, Recover Stronger”.

Baca Juga: 23 Quotes Tema Pahlawan Jelang Hari Pahlawan Nasional 10 November 2021 : Raganya Sudah Tiada, Tapi Kenangan..

“Saya harapkan dukungan Prancis untuk keberhasilan Presidensi Indonesia di G-20. Pada masa presidensi Indonesia di G20, Prancis juga akan menjabat Presiden bergilir Dewan Uni Eropa. Ini akan menjadi momen strategis kerja sama Indonesia-Prancis, baik dalam konteks bilateral, ASEAN-UE, maupun G20-UE,” kata dia.

Selain itu, kedua presiden tersebut juga melakukan tukar pikiran tentang kerja sama Indo-Pasifik.

Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya kerja sama ekonomi, perolehan SDGs, maritim, dan konektivitas di kawasan Indo-Pasifik, begitu juga termuat dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.

Baca Juga: Mau Berwisata ke Pulau Pari ? Pulau Pari, Begini Syarat masuknya

Kerja sama konkret dijamin akan dapat mengurangi tensi di kawasan Indo-Pasifik.

Pertemuan bilateral ini didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. ***

Editor: Nurul Fitriana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini