MEDIA JABODETABEK- Sesar Lembang yang saat ini hangat dibicarakan terkait potensi pergerakannya yang bisa merusak diprediksi akan mulai melepaskan energinya.
Dengan bukti-bukti yang ada, seperti gempa muril yang pernah terjadi pada tahun 2011, Sesar Lembang merupakan sesar yang aktif.
Menurut Pusat Geoteknologi LIPI dan Pusgen, Sesar Lembang terakhir melepaskan energy pada tahun 1450-an.
LIPI juga mencatat bahwa siklus gempa terjadi antara 170 hingga 670 tahun.
LIPI juga menyebut gempa-gempa kecil yang terjadi disekitar lokasi Sesar Lembang belakangan ini menunjukan bahwa Sesar Lembang telah berada di masa siklus gempa buminya.
Baca Juga: 5 Klarifikasi BMKG Terkait Isu Gempa Sesar Lembang
Dua kejadian gempa bumi mikro dangkal di dua ujung Sesar Lembang mengindikasikan bahwa mulai terjadi pelepasan energy stress yang tersimpan. Seperti diberitakan Mudanesia dalam artikel “Sesar Lembang Berada di Masa Akhir Siklus Gempa Buminya, Peneliti LIPI: Mulai Terjadi Pelepasan Energi”
Menurut peneliti LIPI dan Pusgen, Mudrik Daryono menyebutkan hasil penelitiannya di jalur Sesar Lembang menemukan adanya pergeseran Sungai Cimeta di Desa Pasirlangu, KM 5 Sesar Lembang.
"Kami menemukan sungai bergeser sejauh 120 meter. Setelah 8 KM dari suang, menerus memotong gawir di Cihideung. Di Gunungbatu bercabang terus menyatu lagi. Kemudian memotong di Maribaya dan menerus di Desa Cibodas. Di Batuloceng adanya bukit terangkat karena tektonik dan hilang di wilayah palintang," kata Mudrik dalam diskusi virtual BMKG, Kamis, 4 Februari 2021.
Artikel Rekomendasi