Network
MEDIA JABODETABEK- Penggunaan air dalam kegiatan rumah tangga sehari-hari merupakan salah satu faktor yang menyebabkan akan terjadinya krisis air bersih di Indonesia pada tahun 2025.
Disebutkan oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Jakarta kegiatan mencuci pakaian adalah pemakaian air terbesar kedua setelah keperluan mandi.
Data yang diperoleh dari Indonesia Water Institute menunjukan pemakaian air rata-rata rumah tangga di perkotaan di Indonesia untuk golongan ekonomi menengah ke bawah adalah 169,11L/orang/hari.
Sedangkan untuk golongan ekonomi menengah ke atas adalah 247,36L/orang/hari untuk kegiatan sehari-hari (mencuci tangan, menggosok gigi, mandi, toilet, mencuci baju, mencuci piring, memasak, menyiram tanaman, dan mencuci kendaraan).
Baca Juga: Hai Warga Bandung, Mau Rubah Sampah jadi Emas, Baca Triknya Disini
Dari data tersebut diatas, Firdaus Ali, Pendiri dan Ketua Indonesia Water Institut memaparkan kondisi air di indonesia. Menurutnya sejak tahun 2000 telah terjadi kelangkaan air bersih di beberapa kawasan di Indonesia.
“Data memperlihatkan bahwa Pulau Jawa telah mengalami defisit air sebesar 2,809 miliar m3, Sulawesi 9,232 miliar m3, Bali 7,531 miliar m3 dan NTT 1,343 miliar m3.
Di Jakarta sendiri, sampai tahun 2013 cakupan layanan air bersih baru mampu menjangkau sekitar 38% dari total jumlah populasi (10,1 juta jiwa). Jika sepersepuluh dari warga Jakarta dapat mengubah perilakunya untuk menghemat air, maka dapat bantu memperlambat laju krisis air.” Ujar Firdaus
Apa yang di ungkap Firdaus soal mengubah prilaku masyarakat terhadap penggunaan air sesungguhnya bisa dilakukan oleh seorang ibu, karena ibu memiliki peran besar dalam menggunakan dan mengajarkan prilaku penggunaan air secara optimal demi kelestarian air untuk mesa depan generasi mendatang.
Artikel Rekomendasi