Angka Kasus Stunting di Indonesia Masih Tinggi, Ini Kata BKKBN

- 27 Januari 2021, 14:32 WIB
Ilustrasi Kelahiran Bayi
Ilustrasi Kelahiran Bayi /pixabay/jarmoluk

Diketahui pula pada akhir tahun lalu, status Indonesia yang berada di urutan 4 dunia dan urutan ke 2 di Asia Tenggara terkait kasus balita stunting.

Hal lain yang menyebabkan stunting adalah sebanyak 11,7 persen bayi terlahir dengan gizi kurang, yang diukur melalui ukuran panjang tubuh tidak sampai 48 sentimeter dan berat badannya tidak sampai 2,5 kilogram.

"Ini sudah given artinya bayi lahir 5 juta di Indonesia 1,2 juta produknya sudah di bawah kualitas inilah yang kemudian stunting 27 persen," kata Hasto, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Antara.

Baca Juga: 5 Klarifikasi BMKG Terkait Isu Gempa Sesar Lembang

Tidak hanya itu, angka stunting di Indonesia juga ditambah dari bayi yang terlahir normal akan tetapi tumbuh dengan kekurangan asupan gizi sehingga menjadi stunting.

"Yang lahir normal pun masih ada yang kemudian jadi stunting karena tidak dapat ASI dengan baik kemudian asupan makanannya tidak cukup," kata Hasto.

Menurutnya masyarakat dengan ekonomi rendah yang mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), dari kementerian sosial berupa uang untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga, juga tidak membelanjakan menu makanan yang padat gizi bagi anak dan bayinya.

Hasto menyebut untuk menekan angka stunting merupakan tugas besar, dan penting yang dipercayakan oleh Presiden kepada dirinya.***(Nurul Khadijah/Pikiran Rakyat)

Halaman:

Editor: Naja Nuroni

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x