MEDIA JABODETABEK - Besok Minggu apa, 16 Oktober 2022 diperingati sebagai hari apa ?
Tanggal 16 Oktober 2022 jatuh pada hari Minggu, dalam kalender Jawa wetonnya Minggu Kliwon.
Besok adalah Minggu kedua di bulan Oktober 2022, ada dua peringatan besar di dunia internasional.
Berdasarkan hitungan primbon Jawa, Minggu Kliwon memiliki jumlah neptu 13 dengan hitungan Minggu memiliki nilai 5 dan Kliwon 8, sehingga jika ditambahkan menjadi 13.
Lantas, hari Minggu 16 Oktober 2022 memperingati hari apa ? Diperingati sebagai Hari Pangan Sedunia dan Hari Parlemen Indonesia.
Sejarah Hari Pangan Sedunia dimulai dengan Konferensi FAO ke-20, yang pada bulan November 1976 di Roma memutuskan untuk mengeluarkan Resolusi No. 179 tentang Hari Pangan Sedunia.
Resolusi yang diadopsi oleh 147 negara anggota FAO, termasuk Indonesia, menetapkan bahwa sejak tahun 1981, semua negara anggota FAO merayakan Hari Pangan Sedunia (World Food Day/WFD) pada tanggal 16 Oktober setiap tahunnya.
Tujuan dari peringatan HPS adalah untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat internasional akan pentingnya mengatasi masalah pangan di tingkat global, regional dan nasional.
Peringatan Hari Pangan Sedunia (World Food Day/WFD) merupakan hasil partisipasi Indonesia sebagai anggota FAO.
Acara ini diselenggarakan di semua departemen dan sebagai juru bicara FAO di Indonesia, Menteri Pertanian menunjuk Kementerian Pertanian sebagai badan utama (hosting agency) organisasi HPS.
Selain itu di Tanah Air, setiap 16 Oktober diperingati sebagai Hari Parlemen Indonesia.
Peringatan Hari Parlemen Indonesia, menandai sangat pentingnya fungsi badan perwakilan untuk memenuhi aspirasi rakyat.
Awalnya, Parlemen Indonesia didirikan pada masa penjajahan Belanda sebagai Volksraad atau Dewan Rakyat.
Fungsi Volksraad pada waktu itu adalah untuk memenuhi aspirasi rakyat di bawah rezim kolonial Belanda.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 29 Agustus 1945 dibentuk sebuah badan yang dapat mewakili kehendak rakyat yang disebut Komite Nasional Pusat Indonesia (KNIP) dengan tugas utama membantu sistem presiden.
Kemudian, pada tanggal 16 Oktober 1945, Mohammad Hatta mengeluarkan Dekrit No. X yang mengubah tugas KNIP dari pembantu presiden menjadi presiden, menyusun undang-undang dan ikut serta dalam menetapkan garis-garis haluan negara KNIP (GBHN).
Keputusan Mohammad Hatta didasarkan pada pertimbangan politik internasional agar Indonesia diakui sebagai negara demokrasi yang mapan.
Dekrit ini menjadi tonggak sejarah lahirnya parlemen Indonesia, hingga kini 16 Oktober diperingati sebagai Hari Parlemen Nasional Indonesia.***