Siapa Itu DN Aidit? Inilah Profil dan Biodata Mantan Ketua Partai Komunis Indonesia

16 September 2022, 15:30 WIB
DN Aidit. /Tangkap Layar Laman Resmi Kemdikbud

MEDIA JABODETABEK - Siapa DN Aidit? Simak berikut ini profil dan biodatanya.

Berkat kepemimpinannya menjadi Ketua Partai Komunis Indonesia, dia menjadi Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) Kabinet Kerja III pada tahun 1962-1963.

Dalam sejarah Indonesia, DN Aidit diangkat sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) Kabinet Kerja IV pada tahun 1963-1964.

Baca Juga: 7 Wisata Alam di Bangka Belitung yang Wajib Dikunjungi saat Berlibur, Destinasi Selain Pantai Laskar Pelangi

Dia juga berhasil membuat PKI menjelma menjadi partai komunis terbesar ketiga di dunia setelah RRC dan Uni Soviet.

Meskipun dianggap sebagai tokoh antagonis yang dituduh sebagai dalang atas peristiwa G30S tapi DN Aidit sukses menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) Kabinet Dwikora I pada tahun 1964-1966.

Sebagai pemimpin terakhir PKI, ia memang pernah mengaku bertanggung jawab atas peristiwa G30S sehingga ia dijadikan Ketua Central Comitte Partai Komunis Indonesia (CC-PKI).

Baca Juga: Rekomendasi 4 Hotel Unik di Jogja, Suasana Penginapan Baru yang Tidak Biasa

Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit lahir di Belitung pada 30 Juli 1923 dan menghembuskan nafas terakhir pada 22 November 1965.

DN Aidit merupakan anak yang mendapatkan pendidikan Belanda saat kecil dari ayahnya Abdullah Aidit.

Anak pertama dari pasangan Abdullah Aidit dan Mailan ini mengganti namanya menjadi Dipa Nusantara Aidit.

Pria yang akrab dipanggil sebagai Amat oleh kerabat dekatnya tersebut berangkat dari Belitung ke Jakarta lalu pada tahun 1940 ia mendirikan perpustakaan "Antara" di daerah Tanah Tinggi, Senen, Jakarta Pusat.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Cafe Estetik di Bandung, Nongkrong Asik Sambil Ngopi Cantik

Ia mengenyam pendidikan di Sekolah Dagang (Handelsschool) untuk belajar teori politik Marxis melalui Perhimpunan Demokratik Sosial Hindia Belanda (yang belakangan berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia).

Ketika masih muda DN Aidit dikenal sebagai anak yang rajin beribadah dan pandai mengaji, tidak hanya itu dia juga mengikuti paham Marhaenisme Soekarno dan membiarkan partainya berkembang tanpa menunjukkan keinginan untuk merebut kekuasaan.

Dia diminta menjadi Sekjen PKI hingga Ketua karena dia selalu dukung terhadap Soekarno.

Baca Juga: Nama-nama Pahlawan Revolusi Korban Keganasan PKI Siapa Saja? Kenali 7 Tokoh Hebat Dalam Sejarah Indonesia

Namun, selama itu dia mengembangkan sejumlah program untuk berbagai kelompok masyarakat, seperti Pemuda Rakyat, Gerwani, Barisan Tani Indonesia (BTI), dan Lekra.

Setelah itu dia dan PKI berhasil memperoleh banyak pengikut dan dukungan karena program-program mereka untuk rakyat kecil di Indonesia pada kampanye Pemilu 1955.***

 

Editor: Nurul Fitriana

Sumber: kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler