Apa Perbedaan Kurikulum Merdeka Dengan Kurikulum 2013? Tingkat SD, SDLB, dan MI

5 Juli 2022, 14:05 WIB
Ilustrasi pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar, ini 7 poin pembeda dengan Kurikulum 2013. /Pexels/Thirdman


MEDIA JABODETABEK — Apa yang menjadi pembeda Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013? Terlebih pada penerapannya di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Madrasah Ibtidaiyah (MI).

Kurikulum Merdeka merupakan jenis kurikulum pendidikan terbaru yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdikbud RI).

Kurikulum Merdeka diterapkan dalam berbagai tingkat pendidikan, yaitu pada setingkat PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, Pendidikan Kesetaraan, dan Pendidikan Khusus.

Sementara itu, Kurikulum Merdeka yang diterapkan pada tingkat SD/SDLB/MI baru akan dimulai pada tahun ajaran 2022/2023.

Kurikulum Merdeka Belajar SD ini memiliki beberapa perbedaan dengan kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum 2013. Berikut simak uraiannya.

Baca Juga: Apa Itu Kurikulum Merdeka Belajar SD? Simak Penjelasan Lengkap Karakteristik dan Mata Pelajaran

1. Kerangka Dasar
Sistem Kurikulum 2013 ditetapkan untuk mencapai tujuan Sistem Pendidikan Nasional dan Standar Nasional Pendidikan.

Sementara itu, Kurikulum Merdeka memiliki satu tujuan tambahan yaitu mengembangkan profil pelajar Pancasila pada siswa atau peserta didik.

2. Kompetensi yang Dituju
Pada Kurikulum 2013, Kompetensi Dasar (KD) dikelompokkan pada empat Kompetensi Inti (KI), yaitu Sikap Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan, dan Keterampilan.

Pada Kurikulum Merdeka, capaian pembelajaran disusun dalam 3 fase yang meliputi:
- Fase A (umumnya setara dengan kelas I dan II SD)
- Fase B (umumnya setara dengan kelas III dan IV SD)
- Fase C (umumnya setara dengan kelas V dan VI SD)

Baca Juga: 3 Link Twibbon HUT BNI Ke 76 Tahun 2022: Cocok untuk Dijadikan Bingkai Foto di WhatsApp, Twitter, dan Facebook

3. Struktur Kurikulum
Pada Kurikulum 2013, Jam Pelajaran (JP) diatur per minggu dan diakumulasikan setiap semester. Akibatnya, peserta didik dapat memperoleh nilai hasil belajar per semester.

Satuan Pendidikan juga diarahkan untuk menggunakan pendekatan berbasis tematik integratif.

Pada Kurikulum Merdeka, Jam Pelajaran (JP) diatur per tahun. Akibatnya, satuan pendidikan dapat mengatur penggunaan Jam Pelajaran (JP) secara lebih fleksibel guna mencapai target tahunan.

Satuan Pendidikan diarahkan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis mata pelajaran, tematik, atau terintegrasi.

Baca Juga: Hasil Piala AFF 2022, Brunei Kalah 0-7 Dari Timnas Indonesia, Faizalani: Kami Kurang Baik

4. Pembelajaran
Pada Kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran dilakukan dengan satu model pendekatan, yaitu pendekatan saintifik.
Pembelajaran berfokus pada intrakurikuler (tatap muka) dan kokurikuler di luar jam tatap muka yang tidak bersifat wajib.

Pada Kurikulum Merdeka, pembelajaran dilakukan secara berbeda-beda pada
tahap capaian peserta didik.
Pembelajaran intrakurikuler dialokasikan sebanyak 70 – 80% sedang pembelajaran kokurikuler sebanyak 20 – 30% dari total jam pelajaran. Kegiatan kokurikuler berupa projek penguatan pelajar sebagai profil Pancasila.

Baca Juga: Tanggal 10 Juli Ada Peringatan Apa? Apakah Libur? Berikut Penjelasannya

5. Penilaian
Pada Kurikulum 2013, penilaian dilakukan guna memantau kemajuan dan hasil belajar, serta mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar siswa.
Selain itu, penilaian juga dibagi menjadi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Pada Kurikulum Merdeka, penilaian dilakukan untuk merancang pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik.
Tidak ada pembagian antara penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Demikianlah perbedaan antara Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013 pada setingkat SD, SDLB, dan MI. Perlu digaris bawahi bahwa penetapan Kurikulum Merdeka hanya bersifat opsional untuk satuan pendidikan atau sekolah pelaksana.***

 

 

 

Editor: Ricky Setiawan

Sumber: Kemendikbud

Tags

Terkini

Terpopuler